Sopir Klub Angkot Monster: Kami Nggak Boleh Ngetem dan 'Buang' Penumpang

Fenomena Klub Angkot

Sopir Klub Angkot Monster: Kami Nggak Boleh Ngetem dan 'Buang' Penumpang

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 12:23 WIB
Bogor - Hampir semua angkutan kota (angkot) di Bogor tergabung dalam klub mobil tertentu. Salah satu yang paling sering terlihat berseliweran adalah klub Monster.

Salah seorang sopir angkot yang tergabung dalam klub Monster bernama Wahyudin memiliki alasannya tersendiri mengapa memilih klub yang juga biasa disingkat MFC (Monster Fans Club) ketimbang lainnya.

"Kalau jalur Cicurug kan penumpangnya milih-milih. Soalnya Monster jarang putus (nurunin penumpang) di jalan jadi sampai trayek habis. Kalau merek lain kan suka motong," ujar pria yang sudah 12 tahun berkecipung menjadi sopir angkot itu saat berbincang dengan detikcom di terminal Sukasari, Jl Sukasari, Bogor, Selasa (23/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecepatannya juga ekspres jarang ngetem kita. Dibilang ekspres itu karena jarang yang berhenti di gang-gang. Biarpun nggak ada penumpang harus tetap jalan sampai (trayek) habis. Itu sudah ketentuan dari manajemen Monster," sambungnya.

Selain itu, keuntungan lainnya yang dirasakan Wahyudin adalan pendapatan sehari-hari yang dikantonginya semenjak bergabung dalam MFC lebih tinggi ketimbang klub lain. Hal ini dikarenakan banyak penumpang yang memilih naik angkot berlabel Monster dibanding lainnya seperti Sexy dan lainnya.

"Banyak klub, tapi kalau dibandingin (biaya setoran per hari) yang paling mahal Monster. Pendapatan narik sehari-hari dibanding yang lain mendingan di Monster," terangnya.

Meski begitu, Monster kemarin jadi sorotan karena menggelar acara ulang tahun hingga bikin macet kawasan Puncak, Jabar. Anggota mereka yang berjumlah ribuan orang membuat lalu lintas tak bergerak karena berkumpul di jalanan.

(aws/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads