Heboh Video 'Sri Ngilang', Dr George Quinn: Bahasa Jawa Bukan Bahasa Pinggiran

Heboh Video 'Sri Ngilang', Dr George Quinn: Bahasa Jawa Bukan Bahasa Pinggiran

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 14:27 WIB
facebook: Quinn
Jakarta -

Dr George Quinn, pengajar di Australian National University (ANU) menggagas video drama bertajuk 'Sri Ngilang' dengan para mahasiswanya. Quinn sudah sejak lama mencintai bahasa tersebut. Dia menegaskan, bahasa Jawa bukan bahasa pinggiran.

"Bahasa Jawa bukan bahasa kecil atau bahasa pinggiran. Penutur Bahasa Jawa berjumlah lebih dari 80 juta orang yang berkedudukan di pusat geografis dan jantung kultural Republik Indonesia," tulis Quinn di akun facebooknya pada 17 Desember lalu.

Pernyataan itu disampaikan Quinn sekaligus mempromosikan video 'Sri Ngilang'. Dia meng-capture beberapa adegan di dalam video lalu diupload di laman facebook pribadinya. Demikian dikutip detikcom, Senin (22/12/2014) pukul 14.00 WIB. (perjalanan hidup Quinn di Indonesia bisa dibaca di sini)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pria yang menikah dengan gadis asal Banyumas, Jawa Tengan, ini bahasa Jawa sangat sulit bagi mereka para penutur asli Bahasa Inggris, seperti misalnya di Australia. Nah, cara terbaik untuk mengajarkannya ternyata bisa menggunakan pendekatan berdasarkan drama.

"Melalui drama mahasiswa diajak mengembangkan daya ciptanya sejalan dengan upaya menguasai tingkat tutur Bahasa Jawa (ungguh-ungguh) dan lafalnya yang sukar bagi lidah Inggris. Di Universitas Nasional Australia mahasiswa menggelar sandiwara sederhana dalam Bahasa Jawa yang menuntut mereka menguasai dasar-dasar Bahasa Jawa," urainya.

"Dengan gaya ringan dan menyenangkan mereka mengembangkan daya-ciptanya di samping memperagakan beberapa kaidah pergaulan sehari-hari dalam masyarakat Jawa. Simaklah video sandiwara ini yang digelar oleh kelas Bahasa Jawa tingkat pemula tahun 2014. Apabila berkenan, silakan share. Video dilengkapi teks bawah dalam Bahasa Inggris," sambungnya.

Video Sri Ngilang diupload sejak 16 Desember lalu. Hingga berita ini diturunkan, sudah ada sekitar 107.741 orang yang menontonnya. (simak videonya di sini).

Kisah drama ini mengangkat cerita tentang Sri yang awalnya dikabarkan kecelakaan hingga dirawat di rumah sakit. Namun belakangan dia diketahui berpura-pura sakit hanya untuk bertemu dokter di sana. Sri pun kabur dari rumah hingga membuat teman-teman dan keluarganya khawatir.

Meski terdengar sederhana, namun kisah ini dibawakan oleh para mahasiswa tersebut dengan sangat baik. Mereka bicara bahasa Jawa dan memainkan peran seperti berada di Yogyakarta, lengkap dengan adegan di warung kopi, padahal di sebuah kafe, hingga pencarian Sri yang melibatkan polisi.

Di facebook milik Quinn, komentar bernada positif bermunculan. Bahkan ada yang berbahasa Jawa dan ditimpali dengan bahasa yang sama oleh Quinn.

"Bapak, dalem nyuwun izin " berbagi/share" njih, punika sae sanget," tulis seorang komentator.

"Bpk Arief BW, remen sanget menawi dipun share. Salam saking Canberra,'" jawab Quinn.

(mad/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads