Dikritik Politik Burung Unta, Kubu Agung: Kami Burung Merpati

Dikritik Politik Burung Unta, Kubu Agung: Kami Burung Merpati

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 13:33 WIB
Jakarta - Politikus senior Golkar Hajriyanto Y Thohari mengkritik dua kubu yang berseteru di partainya memainkan politik burung unta. Kubu Agung menepis kritik itu.

"Insya Allah kami menjadi burung merpati yang tak pernah ingkar janji, yang menandakan simbol kedamaian," kata Ketua DPP Golkar hasil Munas Jakarta, Ace Hasan Syadzily, saat berbincang, Senin (22/12/2014).

Ace menegaskan pihaknya tak tutup mata atas berbagai persoalan di tubuh Partai Golkar. Kubu Agung Laksono siap duduk bersama membahas islah demi kebaikan Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami siap untuk membahas dan membicarakan berbagai kemungkinan yang dapat diselesaikan selagi tidak melanggar AD ART, sebagai koridor dalam rangka islah ini," ujar mantan anggota Komisi VIII ini.

Keseriusan kubu Agung untuk menyelamatkan Golkar, kata Ace, ditunjukkan dengan membentuk juru runding yang berjumlah lima orang. Kelima juru runding yang terdiri dari Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Andi Mattalatta, Agun Gunanjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir ini siap membahas islah dengan kubu Ical.

"Ini merupakan iktikad baik dari kami untuk membicarakan persoalan-persoalan krusial yang dihadapi Partai Golkar dengan pihak Ical," pungkas Ace.

(trq/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads