Berkebaya Cantik, Begini Gaya Penyidik BNN Peringati Hari Ibu

Berkebaya Cantik, Begini Gaya Penyidik BNN Peringati Hari Ibu

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 12:55 WIB
Penyidik BNN berkebaya ikut lomba tarik tambang (Foto:Edward/detikcom)
Jakarta - Kasih ibu tiada tara adalah pepatah yang pas untuk menggambarkan rasa cinta seorang ibu kepada anaknya yang tidak akan pernah bisa terbalas. Jasa ibu yang begitu besar dijadikan hari khusus, yakni 'Hari Ibu' yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.

Berbagai kalangan dan kelompok masyarakat ikut memperingati 'Hari Ibu'. Seperti yang dilakukan oleh para pegawai dan penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) ini. Jika dihari-hari biasa mereka bekerja sama untuk menangkap pengedar narkotika, kali ini mereka harus bekerja sama untuk memenangkan lomba dalam acara peringatan Hari Ibu.

Pantauan di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014) puluhan pegawai perempuan berkabaya cantik dan rapi mengikuti perlombaan tarik tambang. Para wanita itu terlihat semangat menarik tambang dengan sekuat tenaga. Meski memakai kebaya, namun tidak membuat mereka kerepotan. Saking semangatnya ada peserta yang terjatuh saat tarik-menarik tambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua panitia perlombaan, Rosdiana mengatakan para perempuan ini memang sengaja diikutkan lomba tarik tambang. Tujuannya untuk memberi semangat bahwa mereka memiliki kekuatan yang besar meski mereka wanita.

"Sejauh ini BNN lebih didominasi pegawai dan penyidik wanita. Kami ingin mereka meski sebagai pekerja kantoran dan ibu rumah tangga tidak berkecil hati. Mereka harus menyadari kehadiran mereka sebagai wanita gagah perkasa," ujar Rosdiana usai perlombaan.

Sementara para wanita mengikuti lomba tarik tambang, penyidik pria justru harus mengikuti lomba masak. Makna perlombaan ini agar kaum pria menyadari perjuangan kaum perempuan dalam mengurus rumah. Pada perlombaan ini tim Deputi Bidang Pemberantasan memperoleh poin paling tinggi.

Para ibu yang tidak ikut lomba berdiri di halaman parkir dekat tempat lomba memasak. Mereka meneriakkan yel-yel semangat untuk para bapak.

"Hayo cepat nanti keburu waktunya habis. Pak itu kurang garamnya sedikit," tutur salah seorang penyidik perempuan memberi semangat kepada perserta laki-laki di unitnya dalam perlombaan memasak.

Rosdiana juga menuturkan dalam acara perlombaan tadi mempunyai makna jika peran penting seorang laki-laki tidak ada artinya tanpa dukungan seorang istri. Begitu juga dengan hal sebaliknya, sehingga tercipta keharmonisan di keluarga.

"Kami ingin mengangkat pesan bahwa pekerjaan masak-memasak tidak hanya dilakukan perempuan akan tetapi juga seorang bapak. Begitu juga tarik tambang agar kaum ibu dapat menghargai suaminya dalam mencari nafkah di luar. Sehingga dengan begitu keduanya menyadari peran masing-masing, pada akhirnya mereka bekerja untuk anak-anaknya," tutur Rusdiana.

"Dengan kompaknya kedua ayah dan ibu hal ini dapat mencegah seorang anak terjerumus dalam dunia narkotika," tutupnya.

(edo/slm)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads