Mendikbud Anies ke Siswa Peraih Beasiswa Luar Negeri: Sekolah Terus Tapi Tetap Pulang

Mendikbud Anies ke Siswa Peraih Beasiswa Luar Negeri: Sekolah Terus Tapi Tetap Pulang

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 11:27 WIB
Jakarta - Dua siswi SMA peraih juara International Science Engineering Fair 2014 di USA, Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, menemui Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan. Kedatangan keduanya ingin memperjelas beasiswa yang mereka raih atas penghargaan dari penemuan Kulkas Tanpa Listrik yang berhasil menyabet penghargaan di ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) di Los Angeles, AS, Mei 2014 lalu.

"Beasiswa unggulan, ke seluruh universitas sampai S3, waktu masih Pak M Nuh, stafnya bilang kami dapat beasiswa unggulan sampai S3, sekarang kan karena pergantian menteri, kami minta kejelasan, dan alhamdulillah sudah dijelaskan," kata Muhtaza Aziziya Syafiq, Siswi kelas 12 SMA Negeri 2 Sekayu, Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan.

Muhtaza menyampaikan ini usai pertemuan yang digelar di ruangan Menteri Anies, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014). Hadir juga dalam kesempatan itu, guru pembimbing dan perwakilan perusahaan Intel Indonesia‎.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Muhtaza mengatakan, mereka berdua bersyukur karena telah mendapat kejelasan tentang beasiswa yang meraih raih. Menurut Muhtaza, Menteri Anies menyampaikan bahwa beasiswa tersebut‎ agar tetap terlaksana.

"‎Jadi, kami senang bisa langsung bertemu, bisa langsung berbicara‎ dengan beliau, apa kebutuhan kami. Respons Pak Menteri sangat mengapresiasi, yang pertama, ini (penemuan) harus dipatenkan. Yang kedua, beliau sangat apresiasi kami untuk tetap sekolah terus untuk bisa memecahkan masalah di Indonesia.

‎"Sekolah terus tapi tetap pulang, mengabdi untuk Indonesia," sambung Anjani Rahma Putri.

Selain akan mendapat biaya pendidikan secara keseluruhan, lanjut Muhtaza, mereka juga akan menerima biaya bulanan untuk kebutuhan sehari-hari dengan nominal yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan di kota atau negara tempat mereka menimba ilmu.

Staff Khsusus Mendikbud, M Chozin Amarullah, mengatakan, dua siswa berprestasi itu sedang dalam proses seleksi di Massachuseth Institut of Tecnologi (MIT) di Boston, Amerika Serikat. Menteri Anies berjanji akan terus memberi dukungan.

"Beasiswa ini bisa keluar kalau mereka sudah diterima di sekolah yang dituju. SPP, asuransi, buku semua dicover, biaya perjalanan dan lainnya. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka disesuaikan dengan biaya hidup di kota itu, kan ada standarnya masing-masing di setiap kota," ujarnya usai pertemuan.

‎Dalam pertemuan itu, kata Chozin, Menteri Anies menyampaikan untuk mengajarkan kepada siswa tersebut untuk mengenal masalah. Sehingga, jika telah kembali ke Indonesia, mereka pulang bukan untuk menerapkan ilmunya melainkan untuk mengatasi masalah di Indonesia.

"Kenapa anak-anak ini bisa melakukan penemuan, karena mereka melihat masalah, mereka belajar lihat masalah. Ketika lihat masalah, dengan ilmunya dia mengatasi masalah itu. Mereka kan tinggal di daerah yang jauh listrik, nah dari masalah itu lah mereka berfikir," tuturnya.‎

Seperti disampaikan sebelumnya, Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menyabet penghargaan di ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) di Los Angeles, AS. Mereka menciptakan kulkas tanpa listrik yang ramah lingkungan. Mereka mendapatkan grant $10000 dari USAID untuk projectnya: Green Refrigerant Box (kulkas tanpa listrik).

(idh/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads