Heboh Video 'Sri Ngilang' dan Antusiasme Mahasiswa Australia Belajar ke Indonesia

Heboh Video 'Sri Ngilang' dan Antusiasme Mahasiswa Australia Belajar ke Indonesia

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 11:20 WIB
dok. YouTube (Digital Learning Project)
Jakarta - Aksi beberapa mahasiswa Australia memainkan drama berbahasa Jawa di kampus Australian National University (ANU) menuai decak kagum. Ini adalah fenomena baru, seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah mahasiswa yang belajar ke Indonesia.

Prof Ronny Rachman Noor selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra menyatakan, ada program New Colombo Plan (NCP) di awal tahun 2015 ini. Rencananya, pemerintah Australia akan mengirimkan sebanyak lebih dari 600 mahasiswanya untuk menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi dan berbagai lembaga di Indonesia.

"Dengan jumlah sebesar ini Indonesia tercatat sebagai negara tujuan belajar terfavorit dibandingkan dengan 29 negara lainnya sebagai target pengiriman mahasiswa Australia program New Colombo Plan," kata Ronny dalam rilis yang dikirim kepada detikcom, Senin (22/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ronny, dalam 5 tahun ke depan pemerintah Australia akan mengeluarkan dana sebesar A$100 juta untuk program ini agar generasi muda Australia lebih mengenal dan memiliki pengetahuan tentang Asia, di mana diyakini masa depan Australia ada di sana.

"10 di antara mahasiswa yang telah lolos seleksi akan mengikuti program internship selama 1-2 semester di UGM, UBINUS dan Universitas Parahyangan Bandung. Sedangkan sisanya lagi akan menimba ilmu, magang dan praktek selama 5-9 minggu di berbagai universitas, perusahaan, LSM dan instansi lainnya," paparnya.

Bidang ilmu yang diminati mahasiswa Australia adalah hukum internasional, ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya, keperawatan, kedokteran, teknologi dan pertanian.

Selain itu melalui beasiswa endeavour, sebanyak 3 mahasiswa program doktor dari Australia akan melakukan penelitiannya di Universitas Nusa Cendana Kupang, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Center for Strategic & International Studies (CSIS) selama 1 tahun. Untuk program beasiswa pascasarjana endeavor Indonesia menempati urutan ke tiga sebagai negara yang paling banyak menerima mahasiswa setelah Amerika Serikat dan Inggris.

"Jika digabung dengan berbagai program pertukaran mahasiswa, program join degree dan double degree lainnya, maka diperkirakan pada tahun 2015 mendatang akan ada lebih dari 1000 mahasiswa Australia akan menimba ilmunya di Indonesia," urainya.

Peningkatan minat mahasiswa Australia untuk menimba ilmu di Indonesia, kata Ronny, sangat menggembirakan. Selama ini tidak lebih dari 400 mahasiswa saja yang menempuh ilmunya di Indonesia setiap tahunnya. Sebagai perbandingan data bulan oktober 2015 menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia mencapai 17.220 mahasiswa yang menempati urutan ke delapan sebagai negara yang paling banyak mengrimkan mahasiswanya. Di tempat pertama, tercatat China sebagai negara terbanyak yang mengirimkan mahasiswanya di Australia, yaitu sekitar 210 ribu mahasiswa.

Meningkatnya minat mahasiswa Australia untuk belajar di Indonesia, menurut Ronny, tentunya perlu dibarengi dengan profesionalisme univesitas di Indonesia dalam menangani dan memberikan pelayanan terhadap mahasiswa asing agar tren peningkatan minat ini terus dijaga di masa mendatang.

Terkait video 'Sri Ngilang' yang beredar pagi ini, Ronny pun punya komentar. Menurut dia, di kampus ANU memang seorang profesor bernama George Quinn yang fasih berbahasa Jawa. Sudah lama dia terkenal mengembangkan bahasa Jawa halus di Australia. (video bisa diklik di sini)

"Beliau terkenal sekali jago bahasa Indonesia dan jawa. Beliau pernah di Yogya," kata Ronny.

Drama tersebut, kata Ronny, adalah salah satu cara untuk memudahkan mahasiswanya belajar bahasa Jawa.

(mad/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads