"Kita komunikasi, kita sih berusaha apa yang bisa kita lakukan untuk mencari solusi bersama," kata Akbar Tandjung yang menjabat Ketua Wantim Golkar kubu Aburizal Bakrie, saat berbincang santai dengan detikcom, Jumat (19/12/2014).
Pertemuan tersebut digelar di kediaman Akbar Tandjung di Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sayang Akbar belum mau mengungkap siapa juru runding kubu Agung yang mau diajaknya membahas islah Golkar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munas rekonsiliasi dipandang sebagai sebuah keniscayaan lantaran dua solusi lain yakni Mahkamah Partai dan pengadilan terlalu berisiko. Mahkamah Partai masih jadi perdebatan karena kedua kubu punya Mahkamah Partai sendiri. Sdangkan pengadilan memakan waktu yang lama.
"Itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi ada jalan lain yaitu munas lagi," kata Akbar membuka peluang digelarnya munas rekonsiliasi.
Pertemuan itu juga membahas agenda besar yang berpotensi terlewatkan Golkar, yakni pilkada serentak pada tahun 2015 mendatang. Kalau Golkar masih status quo maka ketua DPD Golkar se-Indonesia sulit maju di pilkada.
"Ya itu yang sangat tidak kita inginkan," kata Akbar.
Lalu apakah kubu Agung dan Ical akan sepakat melakukan munas rekonsiliasi?
(van/nrl)