Jangan Khawatir, Tak Ada Tsunami di Palu

Bandung - Gempa yang berkekuatan 6,3 skala richter yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah tidak akan diikuti dengan datangnya gelombang Tsunami, karena titik gempa tersebut terjadi di darat, bukan di laut.Demikian ungkapkan oleh Surono, Kepala Direktorat Mitigasi Bencana Geologi di DVMBG, kepada detikcom di kantornya, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG), Jalan Diponegoro 57 Bandung, Senin (24/1/2005).Menurut Surono, gempa bumi yang terjadi di Donggala Senin pagi berkaitan dengan sistem sesar aktif Palu-Koro, yakni adanya geseran tanah. "Palu termasuk daerah rawan gempa. Di sana ada sesar aktif, "ujar Surono menjelaskan. Gempa bumi di Palu ini menjalar sejauh 250 km hingga menuju selat Makasar. Dengan kedalaman gempa bumi 30 km di bawah permukaan bumi. Pusat gempa 20 Km dari Palu, ibukota Sulawesi Tengah.Gempa yang terjadi pada pukul 04.20 WITA ini sempat membuat warga kota Palu panik dan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, takut terjadi tsunami.Dari data yang dimiliki oleh DVMBG, Palu pernah terjadi beberapa kali gempa. Diantaranya pada tahun 1995, 1996, 1998. Gempa yang diikuti gelombang tsunami terjadi pada tahun 1996 di Toli-toli dan Donggala. Dengan tinggi gelombang 1,5 meter dan mengakibatkan genangan air ke darat sejauh 250 meter. Terakhir gempabumi pada tahun 2000 dan diikuti tsunami di Pulau Peleng, Banggai Kepulauan. Hingga mengakibatkan 50 orang meninggal dan kerugian ditaksir 350 Milyar rupiah. "Dalam dua minggu masih ada getaran, namun kecil-kecil,"ujar Ir.Surono. Menurutnya kekuatan gempa susulan tidak akan melebihi gempabumi pertama. Diharapkan masyarakat agar tenang dulu dan tidak usah panik. Dan tak perlu lari ke gunung-gunung untuk menghindari bencana susulan. (jon/)