"Sebelumnya kami sudah minta bantuan BNN dan BNPT untuk laksanakan digital forensik, untuk mengetahui percakapan data yang dikirim lewat alat itu," kata Dirjen PAS Handoyo Sudrajat di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2014).
Menurut Handoyo, ada sebuah alat yang mampu mendeteksi percakapan, transfer data dan isi pesan dari sebuah HP. Alat itu dimiliki KPK dan BNPT. "Alat itu kan tidak kami miliki," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kaitannya dengan teknologi. Ada alat deteksi yang bisa menemukan HP, meski HP mati. Tapi kami tak punya peralatan itu. Metal detector tak punya, detektor narkoba juga tak punya," ujar Handoyo.
"Kalau menyangkut warga binaan yang sering komunikasi, kami ambil HP dan SIM card. Barang-barang itu disembunyikan di kamar blok selnya," tambahnya.
βBagaimana dengan menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi barang-barang seperti HP, elektronik, narkoba dan sebagainya? "Kami tak punya, tak kuat memberikan makannya. Sehari (makan) bisa Rp 100 ribu," jawab Handoyo.
(vid/fdn)