"Suku Bajau itu ternyata dia menangkap ikan untuk hidupi keluarga, bukan komersial (tangkap ikan) besar-besaran," kata Direktur Deputi Ekonomi, Keuangan dan Kooperasi Pengembangan Kementerian Luar Negeri Tumpal MH Hutagalung di kantornya, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
Suku Bajau dianggap sebagai kapal tradisional yang menangkap ikan untuk bertahan hidup, dan bukan tujuan komersil. Sebagian besar suku ini tak mengenal kewarganegaraan walau mereka kerap singgah di Malaysia, Filipina dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengaturan itu diperlukan karena diketahui beberapa generasi suku Bajau sudah tinggal di lautan. Terkadang mereka berada di teritori Malaysia, besok bisa ada di Indonesia dan kemudian singgah di Filipina.
"Ya karena suku ini tidak ada kartu identitas. Walaupun mereka ada juga yang generasi mudanya tinggal di Malaysia untuk pendidikan di sana. Kalau tradisi mereka hidup di laut, ya kita harus mengkaji dulu," ujar Tumpal.
(vid/rmd)