Pada kesempatan tersebut, Oesman mengunjungi kediaman Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, di 7 Chatsworth Road, Singapura, Rabu (17/12/2014) malam. MPR menaruh perhatian terhadap persoalan lepasnya modal (capital lost) dari Indonesia ke Singapura.
"60 persen bangsa kita dari keluarga kaya masuk lingkup perjudian di sini. Bagaimana kalau ini merugikan bangsa kita?" kata Oesman prihatin.
Salah satu contoh yang diambil Oesman adalah hilangnya modal tanpa pajak yang berarti lewat bisnis perjudian di Singapura. Ini harus diperhatikan bangsa kita agar ke depan bisa disikapi dengan lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Andri Hadi berharap persoalan ini bisa dibicarakan dengan pihak parlemen Singapura. Rencananya, para delegasi MPR juga akan menemui Ketua Parlemen Singapura.
"Hubungan antar pemerintahan (antara Singapura dengan Indonesia) sudah sangat baik. Ini kesempatan yang baik bagi delegasi ketua MPR untuk membangun hubungan antar parlemen," kata Andri.
Para delegasi MPR ini terdiri dari sembilan orang anggota MPR. Mereka adalah Ketua Fraksi PDIP di MPR Achmad Basarah, Ketua Kelompok DPD MPR Bambang Sadono, Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding yang menyusul belakangan, Ketua Fraksi Partai Demokrat Guntur Sasono, Ketua Fraksi PKB Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi PPP Zainut Tauhid Saadi, anggota MPR Fraksi PDIP Daryatmo Mardiyanto, dan anggota MPR kelompok DPD Gusti Farid Hasan Aman.
Turut serta juga Sekretaris Jenderal MPR Eddie Siregar dan enam orang anggota rombongan lain yang terdiri dari staf dan protokoler MPR.
(dnu/rmd)