Golkar 'Gigit Jari' di Pilkada 2015? Agung Cs: Dampak Itu Kami Pertimbangkan

Golkar Pecah

Golkar 'Gigit Jari' di Pilkada 2015? Agung Cs: Dampak Itu Kami Pertimbangkan

- detikNews
Rabu, 17 Des 2014 12:13 WIB
Jakarta - Konflik di Partai Golongan Karya memasuki babak baru. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tak mengakui kepengurusan kubu Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie (Ical). Walhasil jika dua kubu itu tak lekas mencapai islah, kader partai berlambang pohon beringin itu terancam 'gigit jari' karena tak bisa ikut Pilkada tahun 2015.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya pimpinan Agung Laksono mengaku akan mempertimbangkan dampak tersebut, khususnya saat mengambil kebijakan politik.

"Dampak itu akan kami pertimbangkan secara serius dalam mengambil langkah-langkah politik sehingga tidak merugikan partai dalam menghadapi Pilkada 2015 nanti," kata Ketua DPP hasil Munas Jakarta, Ace Hasan Syadzly, saat dihubungi detikcom, Rabu (17/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace optimistis konflik di Partai Golkar bisa diselesaikan di tingkat internal dan tidak akan berlarut-larut. Dia tidak ingin berandai-andai soal kemungkinan terburuk dari kisruh di Golkar saat ini.

"Saya yakin Golkar telah terbiasa untuk menyelesaikan secara dewasa berbagai persoalan internal. Saya kira semua stakeholder menyadari bahwa implikasi dari konflik ini bisa berdampak pada konsolidasi partai," kata dia.

Upaya islah dengan semangat kekeluargaan menurut Ace harus menjadi prioritas penyelesaian konflik. Hal ini mesti menjadi prinsip penyelesaian masalah.

"Upaya untuk merajut kembali silaturahmi antar kader partai Golkar merupakan keniscayaan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Partai Golkar," kata Ace.

Berdasarkan data KPU terbaru, total ada 8 provinsi, 170 kabupaten dan 26 kota yang akan menggelar Pilkada sepanjang tahun 2015. Akankah Golkar benar-benar 'gigit jari'?

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads