"KPK jangan dianggap anti diplomasi, tapi kita harus pintar-pinta bagaimana cara berdiplomasi tersebut," kata Samad.
Hal tersebut disampaikan Abraham saat memberikan sambutan di acara "Penandatanganan MoU Pakta Integritas Gratifikasi antara Kemlu, KPK, Kemen PAN RB, dan Ombudsman" di gedung Pancasila Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2014). MoU ini bertujuan untuk menciptakan kementerian yang bersih dan profesional. Hadir juga dalam acara tersebut Menlu Retno Marsudi, Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi, perwakilan Ombudsman Muhammad Khairul Anwar dan sekitar 50 pegawai Kemlu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu Bung Karno menghadiri KTT Nonblok, dia tiba-tiba membisiki Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dan Tito (Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito) kemudian mereka berdua mengangguk. Menurut pemimpin-pemimpin negara lain mereka berdua menyetujui (pidato Soekarno di) KTT Nonblok," cerita Samad.
Namun ternyata, yang dibisikkan Bung Karno saat itu bukan seperti yang dipikirkan para pemimpin dunia yang hadir. Bung Karno membisikkan hal ringan yang pasti akan dijawab iya oleh Nehru dan Tito.
"Tahu nggak apa yang dibisikkan Bung Karno? Nehru nanti malam saya akan ajak kamu makan. Kemudian Nehru mengangguk dan begitu juga dengan Tito," ucap Samad disambut tawa audiens.
"Itu salah satu cara diplomasi Bung Karno," tambahnya.
(slm/nrl)