"Setelah Menkum HAM memutuskan dan meminta agar Golkar terlebih dahulu menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan secara mufakat, maka rekonsiliasi adalah sesuatu yg mutlak dilakukan oleh Partai Golkar, jika tidak kepercayaan publik terhadap Golkar akan terus merosot pada 2019 mendatang," ujar Jubir Poros Muda Golkar Andi Sinulingga kepada detikcom, Selasa (16/12/2014).
Tentunya semangat rekonsiliasi harus disetujui oleh kedua belah pihak. Baik kubu Agung Laksono mau pun Aburizal Bakrie (Ical) harus saling memandang ke depan dan mengesampingkan kepentingan sesaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mediasi oleh tokoh senior Golkar sangat dinantikan untuk menengahi. Tentunya tokoh senior tersebut bukan berasal dari salah satu kubu sehingga tak terjebak pada kepentingan politis.
Seperti diketahui salah satu tokoh senior Golkar sudah ada yang berada di kepengurusan kubu Ical yakni Akbar Tandjung. Ada pun di kubu Agung Laksono terdapat Zainal Bintang di dalamnya.
"Tokoh-tokoh senior itu tidak boleh mewarisi konflik yang berakibat akan semakin terperosoknya kepercaayan masyarakat terhadap Partai Golkar," pungkas Andi.
(bpn/van)