Stand Up Comedy di Museum Nasional, Komik Sindir Eks Menag Terlibat Korupsi

Stand Up Comedy di Museum Nasional, Komik Sindir Eks Menag Terlibat Korupsi

- detikNews
Minggu, 14 Des 2014 17:45 WIB
Jakarta - Korupsi selalu menjadi tema menarik untuk menjadi 'serangan' komik (orang yang beraksi di Stand Up Comedy), seperti yang dilakukan oleh Gilang Bhaskara. Menurutnya, korupsi sudah menjadi warisan budaya di Indonesia sejak pimpinan negeri dulu.

"Korupsi sudah gila di Indonesia dari zaman dulu sampai sekarang ada. Sudah jadi budaya. Saya takut kalau Malaysia klaim korupsi budayanya, kita marah karena merasa itu budaya milik kita," ujar Gilang yang langsung disambut tawa hadirin.

Hal ini dikemukakannya dalam acara 'Demokrasi tanpa Korupsi' yang diselenggarakan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014). Tak hanya itu, dia juga menyindir praktik korupsi yang dilakukan oleh eks Menag, Suryadharma Ali (SDA) terkait penyalahgunaan dana haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri agama juga ada yang baru dinyatakan korupsi. Malu-maluin. Sekarang saya tanya Kemenag apa sih kerjaannya? Kayaknya cuma 2, yaitu menyelenggarakan haji dan nentuin hari lebaran. Susah banget kerjanya," katanya.

"Katanya yang paling banyak korupsi itu pelaksanaan haji, takutnya baju ihram yang saya pakai dikorup bekas tahun lalu. Kitab suci juga dikorup, jangan-jangan pas saya beli baru baca 'Bismillah' sudah 'Sodaqallahu Adzim' nggak ada ayat-ayatnya karena dikorupsikan," sindir Gilang yang membuat seisi ruangan tertawa geli.

Dia mengatakan, seharusnya pelaku korupsi di Kemenag malu atas perbuatannya. Terlebih mereka bekerja di instansi yang bertanggung jawab terhadap agama.

"Harusnya dia (pelaku korupsi di Kemenag) tahu Tuhan Maha Melihat dan Maha Mendengar jadi tahu semua yang dilakukannya. Tapi kayaknya dia juga yang paling tahu kalau Tuhan Maha Mengampuni," tutup dia.

(aws/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads