Serapan APBD DKI Rendah Karena SKPD Kaget dengan Sistem E-Budget

Serapan APBD DKI Rendah Karena SKPD Kaget dengan Sistem E-Budget

- detikNews
Kamis, 11 Des 2014 12:19 WIB
Jakarta - Terhitung hingga bulan November 2014, penyerapan anggaran di APBD Pemprov DKI Jakarta masih sangat rendah, yaitu sebesar 36,07%. Rendahnya serapan anggaran ini dinilai karena kekagetan SKPD dengan sistem e-budgeting.

"E-budgeting baru kita mulai. Teman-teman di unit kaget, tidak sempat menyiapkan. Mereka tidak siap," kata Ketua Jakarta Budget Watch, Syahrir Andika di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).

Hal ini disampaikan Syahrir di sela-sela talkshow bertajuk 'Strategi Tata Kelola Anggaran yang Efektif, Efisien dan Hemat' di Balai Agung. Namun Syahrir menilai kekagetan para SKPD sebagai suatu yang wajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini menjadi sangat tidak efektif karena kajiannya pada perencanaan kurang baik. Terkendala pada manusia dan pemanfaatan teknologi yang kurang," katanya.

Nantinya jika perencanaan telah diperbaiki, menurutnya penyerapan anggaran akan lebih baik. Menurutnya jika pada tahun 2015 penyerapan anggaran masih rendah berarti terjadi disharmonisasi antara eksekutif dan legislatif.

"2014 kan tahun politik. Ada pergantian era di DPRD, jadi ada penyerapan rendah," tuturnya.

Namun demikian, Andika mengapresiasi kinerja Pemprov DKI. Sebab meskipun penyerapan anggaran rendah, pembangunan tetap berjalan.

"Tapi pembangunan di DKI tetap jalan. Bus tetap banyak," tutupnya.

(kff/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads