Langgar Adat Sasi Laut di Raja Ampat: Sakit hingga Dimakan Buaya

Langgar Adat Sasi Laut di Raja Ampat: Sakit hingga Dimakan Buaya

- detikNews
Rabu, 10 Des 2014 10:57 WIB
(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Sasi Laut adalah adat lokal masyarakat Indonesia tengah dan timur, tak terkecuali di Raja Ampat, Papua. Dengan Sasi Laut, warga Raja Ampat sangat bijak mengambil sumber daya dari laut seperti ikan. Yang melanggar, siap-siap kena karma jelek: sakit hingga dimakan buaya.

"Ada sistem Sasi Laut kepada biota-biota seperti udang, teripang. Itu tergantung kesepakatan warga," kata Ketua Dewan Adat Suku Maya Raja Ampat Kris Thebu saat ditanya detikcom tentang adat Sasi Laut.

Hal itu disampaikan Kris usai acara Diskusi dan Pemutaran Film β€œGuardians of Raja Ampat” di @america, Pacific Place, Kawasan SCBD, Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (9/12/2014) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kris menjelaskan langkah demi langkah proses Sasi Laut di Raja Ampat. Mulanya, warga membuat pertemuan untuk membahas biota laut apa yang tidak akan diambil, kemudian berapa lama biota laut itu tidak bisa diambil dan dimulai sejak kapan.

"Ada kesepakatan. Kalau mereka bilang 1 tahun ya kami jalankan 1 tahun. Setelah 1 tahun, sebelum satu tahun untuk membuka Sasi ada rapat lagi adat, masyarakat kumpul, rapat lagi, kira-kira ukuran mana yang boleh ambil, alat apa yang boleh, harga berapa. Terus setelah harga, masyarakat mana yang boleh ambil. Membuka berapa lama, 1 minggu 2 minggu, semua setelah mendapat kesepakatan secara tertulis, baru Sasi dibuka, biasanya dilakukan upacara dengan adat atau dengan gereja," jelas Kris.

Namun Kris tak mengelak terkadang ada saja warga yang melanggar adat Sasi Laut ini. Warga yang melanggar mengambil biota laut yang ditentukan tak boleh diambil dalam jangka waktu tertentu.

Sanksi adat memang tak ada. Namun, siap-siap saja sang pelanggar mendapatkan karma yang jelek.

"Iya. Kalau kita lihat pelanggaran Sasi ada. Tapi banyak orang yang melakukan pelanggaran sebelum Sasi dibuka itu. Karma jelek, bisa sakit, ada sampai orang meninggal. Contoh saja baru-baru ini, ada orang di daerah Sailolof itu buaya ambil dia, buaya tangkap dia. Ternyata dia melanggar Sasi. Seharusnya tidak boleh, tapi kalau sengaja melanggar, itu bisa saja terjadi," jelas Kris.

(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads