"Database GOPAC, negara berkembang dirugikan US$ 5,9 triliun yang dilarikan koruptor ke luar negeri. Lewat petisi ini, diharapkan setiap WNI bisa kirim keluhannya," kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaff dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014).
Dalam konferensi pers ini, hadir pula Wakil Ketua BKSAP Teguh Juwarno dan Meutya Hafidz. Ada pula Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Petisi online bisa diakses di http://gopacnetwork.org/preventprosecuteparalyze yang diluncurkan hari ini. Gerakan ini menggunakan tagar #PreventProsecuteParalyze.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wujudkan DPR yang bersih dan berwibawa. Bersih dari korupsi jadi punya wibawa. Kita tidak hanya berantas tapi juga cegah. Kita ingin bangkitkan kesadaran," ucap Waketum PD ini.
DPR juga akan segera memperbaharui keanggotaan Gugus Tugas Anti-Korupsi atau GOPAC Indonesia Chapter juga dalam waktu dekat. Anggota BKSAP Meutya Hafid mengajak para anggota DPR lain untuk bergabung dengan gugus tugas ini. Menurut Meutya, penyakit korupsi ini harus dilawan dalam skala internasional.
"Ada penyakit yang tidak bisa diatasi sendiri oleh suatu negara. Bukan keren-kerenan, tapi ada yang perlu dilakukan lewat gerakan sedunia," ucap politikus Golkar ini.
GOPAC adalah aliansi yang terdiri dari anggota parlemen seluruh dunia yang bekerjasama untuk memerangi korupsi, memperkuat pemerintahan yang baik, dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Berbasis di Ottawa, Kanada, GOPAC memiliki 51 gugus nasional di 5 benua. GOPAC mendukung upaya anggotanya melalui penelitian, capacity building dan international peer support.
(imk/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini