Perampokan di Taksi, Trisno Beri Kode Rem 2 Kali ke Pelaku yang Sembunyi di Bagasi

Perampokan di Taksi, Trisno Beri Kode Rem 2 Kali ke Pelaku yang Sembunyi di Bagasi

- detikNews
Senin, 08 Des 2014 18:24 WIB
Jakarta -

Sutrisno alias Trisno (41) mengotaki perampokan di Taksi Express curian yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Pria yang juga menjadi sopir taksi Blue Bird ini juga membagi peran, dan menyeting perencanaan perampokan terhadap penumpang.

"Sebagai kode untuk tersangka ED (Edwar Syah Jaya) dan AS (Agus Supriyatno) yang sembunyi di bagasi, ST (Sutrisno) kasih kode rem 2 kali," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Kode rem dua kali ini menunjukkan sinyal bagi tersangka yang bersembunyi di dalam bagasi, untuk segera keluar dari tempat 'persembunyiannya'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah taksi di rem 2 kali, pelaku yang sembunyi di bagasi keluar dengan cara mendorong jok penumpang," ujar Heru.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, para tersangka memiliki peran masing-masing dalam aksi perampokan tersebut.

"Tersangka S ini adalah sopirnya sekaligus otaknya, tersangka ED dan AS ini yang sembunyi di bagasi, mereka kerja bergantian, kalau ED ikut, AS istirahat dan sebaliknya," jelas Rikwanto.

Sedangkan tersangka berinisial J yang saat ini masih DPO, berperan sebagai pelaku yang menunggu di luar.

"J ini dijemput oleh S setelah mendapatkan korban," imbuh Rikwanto.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, sebelum melakukan aksi kejahatan itu, Sutrisno telah memetakan lokasi sasarannya. Kawasan Kuningan dan SCBD dipilih Sutrisno karena merupakan lokasi yang potensial.

"Mereka memilih jam operasi pada jam pulang kerja antara jam 19.00-22.00 WIB. Karena pada jam-jam tersebut, nyari angkutan umum itu susah," kata Herry.

Korban yang menjadi sasarannya adalah perempuan pekerja kantoran. Mereka memilih perempuan karena dinilai lemah dan tidak akan mampu melawan.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads