Prajurit TNI mempunyai tanggung jawab besar menjaga keamanan. Tentu sudah menjadi kewajiban negara memberi mereka kesejahteraan yang cukup. Tapi sayangnya, uang yang gaji yang diterima masih tergolong kecil. Bayangkan saja, tunjangan layar dan sandar hanya Rp 6 ribu.
detikcom menumpang Kapal KRI Sultan Hasanuddin-366 dari Pulau Anambas, Kepulauan Riau, menuju Batam, Jumat (5/12/214) malam. Di dalam kapal ada beberapa prajurit TNI AL yang curhat tentang minimnya uang sandar dan layar.
detikcom pun kemudian mengkonfirmasi ke Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Heri Tribowo di ruang kerjanya. Ia mengaku, uang layar dan sandar yang didapatkan TNI AL saat bertugas sangatlah kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita saat bertugas ada uang layar dan uang sandar. Intinya, jadi kalau ditotal berlayar selama sebulan itu hanya terima sekitar Rp 100 ribu," sambungnya dengan mimik wajah serius.
Selain itu, kata Heri, ada juga tunjangan sebesar setengah gaji pokok. "Itu sifatnya tertentu saja kalau operasi ke pulau-pulau terluar atau perbatasan," ujar sosok yang baru April 2014 lalu menjabat Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 itu.
Ditambahkan Heri, tunjangan uang layar dan sandar itu sangatlah kecil. Apalagi tugas TNI AL mengamankan perairan Indonesia tidaklah mudah. Pria berkacamata tersebut berharap agar aturan itu bisa direvisi.
"Kalau dirinci nggak masuk akal. Mungkin itu aturan tahun 90-an. Kalau anggota berlayar sebulan dapat Rp 100 ribu, itu bisa dipakai buat apa? Paling beli pulsa untuk telepon anak istrinya atau keluarga sudah habis," imbuhnya dengan nada datar.
(ndr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini