Suasana panas di terminal 2F karena AC yang sudah tiga hari mati ternyata tidak hanya dirasakan penumpang di ruang tunggu bandara tetapi juga dirasakan di tempat tunggu eksekutif hingga kafe. Ruang tunggu yang harusnya berkelas itu berubah menjadi panas dan tak nyaman.
Faisal Hadi, penumpang yang transit di terminal 2F dari Bengkulu ke Makassar menunggu penerbangan di BNI Executive Lounge. Biasanya tempat mengunggu tersebut sejuk dan nyaman, namun kali ini hal berbeda dirasakan Faisal.
"Matinya listrik membuat suasana tidak nyaman. Tempat saya menunggu, terasa sekali suasana yang panas," kata Faisal kepada detikcom, Jumat (5/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena banyak orang, sehingga ruangan sangat tidak nyaman. Hampir semua penumpang menggunakan apa saja untuk berkipas diri. Ada yang menggunakan koran, buku atau sekadar tangan yang dikipaskan ke wajah. Tampak sekali wajah para penumpang gelisah dan tidak nyaman," ujar Faisal.
Faisal menyayangkan bandara berkelas internasional seperti Soekarno-Hatta lambat menangani kerusakan hingga menganggu kenyamanan penumpang. Dia menyarankan pihak pengelola mempunyai back up system untuk berjaga-jaga jika ada masalah seperti ini sehingga bisa ditangani dengan cepat.
"Sungguh sangat disayangkan, bandara sekelas Soekarno-Hatta begitu lambat menangani masalah yang terjadi," ujarnya.
Senada dengan Faisal, Aryo Oetomo yang di menunggu di cafe Starbucks coffee juga mengalami hal serupa. Lampu dan Ac di sana mati hingga membuat suasana cafe gelap dan panas. Aryo heran kenapa pihak pengelola bandara bisa lambat dalam menangani kerusakan ini.
Penumpang lainnya, Aditya yang menumpang penerbangan Jakarta-Surabaya itu mengaku sudah sejak Rabu (3/12) kemarin mengalami kondisi terminal yang gelap. Namun ada sebagian ruangan yang tetap dialiri listrik, seperti lampu pentunjuk berwarna kuning, lampu toliet dan conveyor belt untuk ambil bagasi.
Β
"Saya baru menyadari ada masalah listrik saat akan ke musala, kondisi gelap gulita. Hanya fasilitas untuk penunjang operasional saja yang ada aliran listriknya," ujar Aditya.
Menurut Aditya, hari ini setibanya dia dari Surabaya ternyata AC masih mati. Suasana panas semakin terlihat jelas.
"Banyak gerai makanan dan minuman listriknya mati, gelap dan panas. Bahkan pramuniaga berusaha menyejukkan diri dengan mengipas wajahnya," ucap Aditya.
Sebelumnya diberitakan sebuah panel listrik yang ada di terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sempat terbakar pada pukul 03.15 WIB, Rabu (3/12/2014). Penel itu mengaliri listrik ke arae Main Power 24 yang mengcover listrik di area perkantoran, gerai makanan, jaringan AC dan penerangan di terminal F. Agar tidak menimbulkan dampak yang luas maka petugas terpaksa menonaktifkan jalur listrik ke sana sehingga berdampak pada matinya AC dan sejumlah penerangan. Pihak bandara sedang memperbaiki kerusakan dan ditargetkan selesai sore ini.
(slm/mad)