Dalam skenario tersebut seperti keterangan dari Puspen TNI, kelompok ISIS diceritakan memiliki kemampuan menembak, merakit bom, menguasai medan dan pelolosan serta mengintimidasi masyarakat, Jumat (5/12/2014). Anggota ISIS tersebut telah dilatih di Poso bergerser ke Bima untuk mencari simpatisan baru guna mendukung aksi teror di Jakarta dengan sasaran Bandara Soekarno-Hatta.
Para anggota ISIS melakukan pembajakan pesawat pejabat VIP dan memutus jalur suplai bahan bakar avtur pesawat dan menguasai gedung otoritas bandara. Mereka juga diceritakan menyandera kepala bandara dan seluruh staf regulasi bandara. Atas perintah Panglima TNI, Satgas Gultor TNI yang merupakan gabungan dari Sat 81 Kopassus, Den Jaka Kopaska, dan Den Bravo Paskhas melaksanakan penindakan teror dengan berbagai manuver.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melakukan latihan menanggulangi teroris di Bandara Soekarno Hatta itu, latihan Satgas Gultor Tri Matra IX 2014 yang dimulai sejak Senin (1/12) itu resmi ditutup oleh Irjen TNI Syafri Mahyudin yang mewakili Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Ia pun membacakan amanat Panglima TNI di lokasi, lapangan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Soekarno Hatta.
"Instrumen internasional telah menjadi pagar terjadinya konflik, namun demikian TNI harus tetap siaga manakala instrumen internasional tersebut tidak mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional. Ini harus menjadi kewaspadaan karena bentuk perang telah berubah dalam bentuk perang terorisme hybrida dan proxy war yang memiliki dimensi fisik dan psikologis yang dilakukan negara atau non negara," ucap Syafri menirukan amanat Panglima.
(ear/vid)