Ari Nugroho, salah seorang calon penumpang Garuda Indonesia mengatakan, sudah berada di terminal 2F sejak pagi tadi. Dia seharusnya terbang pukul 10.30 WIB, namun ada penundaan hingga 13.20 WIB. Karena delay, dia diberi kesempatan menunggu di lounge.
"Pas masuk pintu gerbang sudah terasa panas. Check in belum sadar AC mati karena ruangan besar. Pas masuk, nunggu dari jam 08.00 WIB lewat sampai jam 13.00 WIB kurang nunggu di lounge yang panas, keringatan," ceritanya kepada detikcom, Jumat (5/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini beru pertama dialami oleh Ari. Tentu saja baginya ini mengecewakan, bahkan memalukan.
"Harusnya malu bandara internasional seperti ini," kesalnya.
Penumpang lain, Syamsiar Aulia, menambahkan, bajunya hingga kini basah karena keringat. Seharusnya bandara bisa memprediksi bila terjadi hal-hal seperti ini.
"Bandara Internasional loh, masa iya tidak punya genset cadangan? Seharusnya pelayanan publik lebih diperhatikan lagi, kita sudah beli tiket mahal mendapat baju basah semua berkeringat," tanya Syamsiar.
Pihak bandara memastikan penyebab matinya AC karena ada perbaikan panel listrik. Mereka pun meminta maaf atas ketidaknyamanan penumpang.
(mad/ndr)