Politisi Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha yang ikut meneken kesepakatan tersebut angkat bicara. Dia mengaku menjadi perwakilan PPP untuk bersama KMP menandatangani kesepakatan dengan Partai Demokrat. Saat itu, Tamliha sebagai Sekjen PPP kubu Suryadharma Ali.
Tamliha mengaku mendapat dokumen yang harus ditandatangani dari politisi PAN, Zulkifli Hasan. "Dia (Zulkifli Hasan) yang sodorkan ke saya. Saya harap betul, Ical maupun Idrus untuk konsisten dengan tandatangan itu. Jangan kita ditipu. Orang DPR seperti saya aja bisa ditipu. Karena itu konsistensi seseorang dalam tandatangan enggak boleh dikhianati," kata Tamliha di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
"Kalau ada yang khianati bisa tuntut ke pengadilan. Saya adalah orang yang menandatangan perjanjian antara KMP dengan Partai Demokrat. Saya adalah orang terakhir setelah SBY tanda tangan pada 1 Oktober di Hotel Mulia lantai 3, momor 3112, pukul 7 malam. Saya sebagai Sekjen PPP saat itu," ujar politisi yang kini menjadi Wakil Sekjen PPP kubu Romahurmuzy itu.
(erd/try)