Keterbatasan sumber daya manusia dan dana membuat proses pemugaran menjadi terhambat. Hingga tahun 2014 belum sampai 10 candi yang berhasil dipugar.
Candi yang pertama-tama dipugar adalah Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya pada tahun 1996 silam. Candi Jiwa kemudian menjadi ciri khas wisata budaya di kabupaten berpenduduk sekitar 2 juta jiwa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada bekas lubang di tiap sudut candi. Konon katanya itu bekas tiang penyangga blandongan (pendopo)," tutur Juru Peliahara Candi dan Museum, Nasri, Sabtu (29/11/2014).
Candi Blandongan terlihat lebih tinggi dan besar dari Candi Jiwa. Namun Candi Jiwa lebih dikenal masyarakat karena merupakan candi yang pertama dipugar.
Sama halnya dengan Candi Jiwa, Candi Blandongan juga terdapat di tengah area pesawahan. Candi Blandongan berjarak 50 meter dari Candi Jiwa dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan beton selebar kira-kira 1 meter.
Sistem penyerapan di area Candi Blandongan sudah lebih baik dari Candi Jiwa. Jika di Candi Jiwa ketika hujan turun cukup lama akan terjadi genangan di kaki candi, tak demikian halnya dengan Candi Blandongan. Bantuan selokan dan pompa membuat air bisa langsung dialirkan ke luar bangunan candi jika hujan mulai turun.
Jika Candi Jiwa diduga merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara, Candi Blandongan diduga merupakan peninggalan dua kerajaan sekaligus, yaitu Tarumanegara dan Sriwijaya. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk pilar candi. Sriwijaya adalah kerajaan terbesar di Semenanjung Melayu. Dengan armada lautnya yang perkasa, kerajaan ini menguasai nusantara lebih dahulu dibanding Majapahit.
"Jadi kalau dilihat, pilarnya itu terlihat ada bagian dalam yang merupakan peninggalan Sriwijaya, kemudian mungkin mereka renovasi dan dilapisi batu bata lagi ketiga zaman kerajaan Tarumanegara," ungkap Nasri.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini