Ada sejumlah kicauan SBY menanggapi soal penolakan Perpu Pilkada itu. SBY mengatakan Golkar dan parpol Koalisi Merah Putih (KMP) telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung Perpu Pilkada tersebut.
"Berkaitan dgn isu penolakan Partai Golkar terhadap Perppu ttg Pilkada Langsung (dgn perbaikan), saya ingin sampaikan sikap saya," kata SBY saat memulai kultweet yang dibubuhkan tanda *SBY*, Kamis (4/12/2014) malam.
SBY menyampaikan sikap tersebut dalam kapasitasnya sebagai mantan Presiden yang mengeluarkan Perppu dan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. SBY juga mengungkapkan bahwa ia sedang memegang nota kesepahamanan yang ditandatangi 6 parpol saat melemparkan kicauannya di akun twitter.
Nota Kesepakatan itu ditandatangani oleh seluruh Ketua Umum dan Sekjen parpol seperti golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan PPP. Khusus PPP hanya Ketum saja yang membubuhkan tanda tangannya. Menurut SBY, dia menerima nota kesepakatan itu pada Rabu (1/10) sore lalu di Jakarta. Tepatnya sebelum dilaksanakan pemilihan Pimpinan DPR RI.
"Waktu itu PD bersedia bersama KMP dalam kepemimpinan DPR & MPR, dgn syarat (mutlak) KMP harus menyetujui & mendukung Perppu. *SBY*," ujar SBY mengisahkan.
"Kini, secara sepihak PG menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip. *SBY*," sambungnya.
SBY menyatakan bahwa partai berlambang mercy besutannya tidak mungkin bisa bekerjasama dengan pihak-pihak yang tidak konsisten, mengingkari kesepakatan dan meninggalkan komitmen begitu saja.
"Saya menganut politik yg berkarakter, bermoral, bisa dipercaya & satu kata dgn perbuatan. Rakyat menginginkan politik seperti ini. *SBY*," ucapnya.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya akan tetap memperjuangkan sistim Pilkada Langsung dengan Perbaikan, sesuai aspirasi rakyat. Dia juga meminta dukungan masyarakat Indonesia pecinta demokrasi, agar Perppu Pilkada Langsung tersebut nantinya bisa lolos di DPR. Untuk keberhasilan Perpu Pilkada Langsung, SBY mengaku telah memerintahkan pimpinan PD untuk menjalin komunikasi dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Bahkan jika diperlukan, SBY mengaku siap menjelaskan tentang lahirnya kesepakatan bersama antara KMP dan OD yang memberikan dukungan Perpu Pilkada Langsung tersebut.
"Bagi saya, politik juga tentang kebenaran. Politik akan indah jika para pelakunya sungguh memegang etika & juga bisa dipercaya. *SBY*," terangnya.
Atas dasar perkembangan politik nasional, Presiden RI yang menjabat selama dua periode itu pun menutup kultweetnya tentang keinginannya yang tidak jadi'menyepi' dari politik. "Sebenarnya saat ini saya ingin “menyepi” dari politik. Tetapi, keadaan mengharuskan saya untuk mengambil sikap tegas & terang. *SBY*," tuturnya.
(idh/jor)