Saat pabrik itu didatangi detikcom, Kamis (4/12/2014), terlihat beberapa sampel hasil produksi terkini. Bentuknya bulat dengan diameter kurang dari 50 cm. Warnanya dominan putih kecoklatan tanpa logo atau cap bertuliskan Cipetir.
Menurut pengawas sekaligus penanggung jawab pabrik, Budi Prayudi, blok karet berbentuk bulat itu sudah mulai dipakai setelah era kemerdekaan. Namun dia tidak bisa memastikan kapan persis pergantian desain tersebut dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi juga tidak lagi melihat ada cetakan kotak atau cap 'Tjipetir' di pabrik. Peralatan itu sudah tidak digunakan lagi dan tidak diketahui di mana rimbanya.
"Mesin-mesinnya yang dulu juga udah nggak ada buat cetak yang kotak itu," terangnya.
Sementara produk Tjipetir yang terdampar di Eropa bentuknya kotak berukuran sama dengan tablet komputer. Tulisan 'Tjipetir' tampak jelas di bagian tengah. Warnanya sudah agak kecokelatan dan cenderung hitam.
Blok-blok karet itu bisa digunakan untuk berbagai produk. Mulai dari pelapis ban formula 1, bola golf, hingga kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan. Maka itu tak heran, ketika sedang jaya-jayanya, produk itu bisa tersebar hingga daratan Eropa.
(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini