Silakan Disimak, Ini Rupa-rupa Alasan Perempuan yang Setuju Pulang Kantor Lebih Awal

Silakan Disimak, Ini Rupa-rupa Alasan Perempuan yang Setuju Pulang Kantor Lebih Awal

- detikNews
Kamis, 04 Des 2014 08:55 WIB
Jakarta - Sekali lagi, wacana pulang kerja 2 jam lebih awal bagi para ibu menghasilkan suara yang pro dan kontra. Untuk yang pro mereka punya alasan, misalnya saja perhatian anak yang kurang sehingga bila pulang lebih awal keluarga akan lebih diperhatikan.

"Saya sebagai seorang ibu dari 2 anak yang baru berumur 1 tahun dan 2 tahun dan juga sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan di Tangerang sangat setuju apabila dipulangkan lebih awal 2 jam. Karena saya bekerja dari hari Senin-Sabtu dengan jam kerja yang padat. Sehingga waktu utk anak sangat kurang sekali," kata Lia Stephanie dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Kamis (4/12/2014).

Seperti halnya Lia, seorang ibu lainnya Verry, menyetujui usul itu. Menurut dia waktu untuk keluarga akan lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat setuju. Wanita perlu waktu untuk keluarga. Jangan hanya mementingkan ekonomi saat ini tanpa memperhatikan generasi selanjutnya," tulis dia.

Tak jauh berbeda, Febrianti juga memberikan pendapat serupa. Menurut dia, ibu menyusui memerlukan energi ekstra untuk memgurus rumah tangga.

"Saya sangat setuju jika wanita bekerja diberi hak untuk pulang kerja 2 jam lebih awal, karena seorang ibu yang punya bayi jauh lebih butuh energi ekstra untuk mengurus rumah tangga di banding dengan ibu yang sudah punya anak usia lebih dari 5 atau 6 tahun," jelas Febrianti.

Kemudian, quality time dengan sang buah hati juga akan lebih banyak. "Bisa dibayangkan sudah capek pulang kerja, sampai di rumah pekerjaan rumah menumpuk, di waktu yang sama anak juga minta perhatian dengan caranya sendiri. fatalnya kadang tanpa disadari si anak yang justru jadi sasaran," urai Febrianti.

Soal pengurangan jam kerja ini juga didukung seorang ibu lainnya bernama Ega. Dia menumpahkan uneg-unegnya di tengah memenuhi kebutuhan ekonomi, perhatian kepada buah hati berkurang.

"Hati saya sedih karena hanya dapat meluangkan waktu 1,5 jam dengan anak-anak saya. Untuk berhenti bekerja masih belum bisa karena perekonomian kami. Seandainya wacana ini dapat direalisasikan akan sangat membahagiakan, karena waktu untuk merawat anak dan bermain dengan mereka menjadi lebih banyak," tulis Ega.

"Besar harapan saya agar wacana ini dapat dipertimbangkan juga untuk wanita bekerja yang bukan PNS," tambah dia lagi.

Dan juga pendapat Naning Dwi Astuti yang menyampaikan bawah pengurangan jam kerja bagi perempuan akan mendukung pada terciptanya generasi penerus bangsa yang baik.

"Kita semua tahu bahwa ibu adalah pekerja 24 jam, namun waktu untuk anak hanya memiliki beberaja jam saja. Lebih mulianya jika seorang ibu dan juga pencetak generasi bangsa ini diberikan kelonggaran sehingga dapat mengurus anak. Kami berharap Bapak Wakil Presiden Yusuf Kala dapat segera merealisasi program tersebut untuk seluruh' pegawai dan karyawati di seluruh nusantara," tulis Naning.

Bagaimana dengan Anda para ibu yang lain?

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads