Golkar Tolak Perpu Pilkada, Rivalitas KIH-KMP Diprediksi Akan Kembali Memanas

Golkar Tolak Perpu Pilkada, Rivalitas KIH-KMP Diprediksi Akan Kembali Memanas

- detikNews
Kamis, 04 Des 2014 00:54 WIB
Jakarta - Munas IX Golkar di Bali membuat beberapa keputusan yang salah satunya menolak Perpu Pilkada yang diusung Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain mengatakan putusan ini berdampak negatif terhadap demokrasi di masyarakat dan parlemen.

"Yang saya takutkan itu Golkar ini bisa merembet ke lainnya mengajak PAN, Gerindra, PKS dan lain buat tolak Perpu. Kalau Demokrat ya saya enggak tahu. Kalau seperti ini sama saja percuma balikin sebelumnya," ujar Malik di ruang Fraksi PKB, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Dia mengatakan penolakan Perpu oleh Golkar ini diprediksi menjadi persoalan yang muncul kembali antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Malik melihat peluang adu jumlah pemungutan suara atau voting dalam penentuan putusan bakal terjadi lagi. Pasalnya, secara hitung-hitungan KIH belum kuat terkait Pilkada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai keberadaan PPP dan Demokrat yang belum jelas posisinya.

"Demokrat terkesan marah, kecewa. Tapi, nanti bagaimana kita enggak tahu kan. Ini kan karena persoalan belum dibahas secara konstitusi, tapi secara partai sendiri langsung mengeluarkan putusan," sebutnya.

Namun, justru yang lebih mengkhawatirkan menurutnya adalah dampak terhadap masyarakat kalau realisasi Pilkada lewat DPRD terwujud.

"Potensi demokrasi mundur, ada sistem oligarki. Cara pemilihan eksklusif menjadi tertutup, dan rakyat tidak bisa menentukan itu. Artinya keterlibatan masyarakat nol dan tidak ada pertanggungjawaban politik secara moral kepada rakyatnya," ujarnya.



(hat/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads