Soal Pembatasan Motor, Ahok Pelajari Permintaan Penyandang Disabilitas

Soal Pembatasan Motor, Ahok Pelajari Permintaan Penyandang Disabilitas

- detikNews
Rabu, 03 Des 2014 15:29 WIB
Jakarta - Kalangan penyandang disabilitas meminta agar diberi pengecualian dalam dalam kebijakan pembatasan motor di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berujar dia akan mempertimbangkan permintaan itu.

"Bisa saja, nanti kita pelajari. Nanti itu kita cek dulu," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).

Namun awalnya Ahok sempat kaget saat mendengar harapan para penyandang disabilitas tersebut. Dia sempat tidak percaya seorang dengan disabilitas bisa mengendarai motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan mereka enggak usah lewat di situ kan? Memang disabilitas bisa naik motor? Enggak kan?," kata dia dengan ekspresi kaget. Tapi saat disebut soal kendaraan motor yang dimodifikasi jadi roda tiga, Ahok mengangguk. Dia berjanji akan mempertimbangkannya.

Sebelumnya, dalam menyambut hari disabilitas sedunia, sejumlah penyandang disabilitas berkumpul untuk menyuarakan hak mereka dalam pelayanan transportasi. Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia Eka Setiawan meminta agar ada pengecualian dalam kebijakan pembatasan motor yang mulai diberlakukan pada 17 Desember mendatang.

"Pembatasan motor, saya titip, untuk teman-teman roda 3 dan yang didesain untuk angkut kursi roda, tolong dipikirkan karena angkutan umum belum aksesibel untuk kami. Jadi kalau bisa ada pengecualian bagi kawan-kawan motor roda 3 atau yang mengangkut kursi roda, karena banyak juga yang bekerja di sekitar ruas jalan itu," ujar Eka.

Hal ini disampaikannya dalam acara 'Sosialisasi Hak-hak Disabilitas dalam Pelayanan Transportasi di DKI Jakarta' di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2014).

Dia mengeluhkan penerapan kebijakan itu tidak disertai fasilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas saat menggunakan transportasi umum. Akibatnya mereka harus menggunakan motor modifikasi. Jika pakai TransJ atau Commuterline mereka sulit karena harus menunggu sepi penumpang.

"Kalau pakai taksi, kadang supir taksinya suka pikir-pikir, nanti gue (supir) angkat terus turunin lagi," ucap Eka.

(ros/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads