Keindahan Hutan Gutta-percha Cipetir yang Kini Semakin Menipis Jumlahnya

Misteri Tjipetir di Eropa

Keindahan Hutan Gutta-percha Cipetir yang Kini Semakin Menipis Jumlahnya

- detikNews
Rabu, 03 Des 2014 15:32 WIB
dok. Dedi Suhendar
Sukabumi - Luas lahan hutan gutta-percha di Cipetir, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, semakin menipis, bila dibandingkan 100 tahun lalu ketika masih dalam penjajahan Belanda. Meski begitu, keindahannya tetap mempesona.

detikcom mendapatkan foto-foto yang hutan perca yang jadi bahan baku karet 'Tjipetir' dari aktivis dari Sukabumi Heritages, Dedi Suhendra. Terlihat pohon-pohon perca menjulang tinggi di tengah perbukitan yang asri.

"Dulu nggak ada yang nyebut Gutta Percha, masyarakat sana tahunya karet oblong. Mungkin karena teksturnya kenyal dan longgar,” ungkap Dedi di kediamannya Jalan Ciraden, Alun-alun Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan sejumlah arsip dan referensi yang dimiliki Sukabumi Heritages, pohon Gutta Percha Tjipetir ditanam pada tahun 1887 oleh pihak Belanda. Kontur tanah yang memang cocok untuk iklim perkebunan, membuat mereka menanam pohon itu. Selain Gutta Percha, ada juga pohon karet di lokasi.

β€œSaat itu mayoritas yang ditanam pihak Belanda adalah Gutta-percha, bahkan disebut hutan Gutta karena hampir di lahan seluas puluhan hektar itu didominasi oleh pohon Gutta,” terang Dedi.

Di ruang kerja Sukabumi Heritages yang juga menjadi tempat tinggal Dedi, terdapat sejumlah arsip yang salah satunya menerangkan tentang sejarah pabrik Tjipetir. Hampir dari semua arsip yang dimiliki berbahasa belanda.

β€œAda yang berbentuk digital, ada yang berbentuk runutan sejarah dari berbagai sumber dan nyaris semuanya berbahasa Belanda. Kita juga ada referensi berbentuk film bisu yang diproduksi pada tahun 1925 dari salah satu universitas di Amsterdam yang menjelaskan pabrik Cipetir,” jelas Dedi lagi

Dedi juga sempat kaget ketika karet Gutta yang hebohkan masyarakjat Eropa itu pernah diakui oleh pihak Malaysia sebagai milik mereka. Saat itu, Dedi langsung menghubungi admin dan mengirimkan sejumlah foto dilengkapi dengan peta lokasi dari Jakarta menuju pabrik pembuatan Gutta Perca diwilayah Kecamatan Cikidang.

β€œKita kirim bukti-bukti dan tak lama kemudian mereka akhirnya meluruskan klaim malaysia tersebut dengan menegaskan bahwa itu berasal dari Kabupaten Sukabumi,” lanjut Dedi.

Dedi juga menyebut Gutta-percha pernah dibabat habis oleh sejumlah pihak karena peralihan pengelolaan lahan dari pemerintah daerah ke pihak swasta. β€œSaya lupa tahunnya, kalau nggak salah di atas tahun 2000 an, pihak pengelola swasta menebang semua pohon yang ada diantaranya karet, teh dan Gutta. Padahal pohon Gutta sendiri sudah disahkan oleh Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Propinsi Jawa Barat sebagai identitas flora dari Kabupaten Sukabumi cek aja Gutta Percha melalui google maps, hampir seluruh lahan yang dulunya ditanami Gutta sudah dibabat habis,” sesal dia.

(mad/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads