Pabrik getah perca di Cipetir, Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, namanya sudah mendunia. Produknya dipakai beberapa perusahaan ternama, untuk kebutuhan pelapis ban hingga bola golf. Bagaimana cara produksi pabrik yang produknya bertuliskan Tjipetir karam di perairan Eropa seabad lalu itu?
Dedi Suhendra, seorang aktivis asal Sukabumi yang pernah berkunjung ke pabrik Tjipetir menceritakan soal isi pabrik. Di sana, mesin-mesin yang digunakan tidak banyak berubah sejak 100 tahun lalu. Kondisinya sudah tua, namun masih bisa berfungsi.
Dari salah satu foto yang diposting di akun Facebook yang dikutip detikcom, Rabu (3/12/2014), terlihat bagan produksi pabrik tersebut. Mulai dari proses pengolahan dari daun hingga jadi blok-blok karet seperti yang tersebar di pantai-pantai Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut alur produksinya:
Daun perca dimasukkan ke mesin penggilas- bak pengaduk- bejana perebus bungkil- bak pemisah jonjot- mesin penghalus jonjot- mesin pemusing- ketel pemisah damar- ketel pelarut gutta- ketel pemutih- tanki penekan- saringan- tanki penampung- ketel pemasak gutta- penampungan.
Dari proses di atas, maka dihasilkan blok-blok karet siap diekspor ke berbagai negara. Hingga saat ini, pabrik tersebut masih beroperasi, namun bila ada pesanan saja. Sementara pohon gutta-percha yang dikenal masyarakat sekitar sebagai karet oblong jumlahnya sudah semakin berkurang.
(mad/nrl)