"Setiap peperangan pasti ada taktik dan strategi. Incumbent pasti punya kelebihan. Itu fakta. Strategi itu sah-sah saja," kata Wakil Sekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa di sela gelaran Munas IX Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12/2014).
Lalu Mara percaya kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang bakal dilapori kubu Presidium Penyelamat Partai soal 'rekaman Nurdin Halid' itu. Langkah Presidium itu tak akan menggerogoti kesolidan Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permainan menguasai floor tentu sesuai aturan. Bagaimana menguasai floor, itu Pak Ical tentu sangat mahir," kata orang dekat Ical ini.
Lalu Mara menampik pandangan kubu Agung cs yang menganggap para pemegang hak suara dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar di Munas sudah diamankan lewat politik transaksional pemenangan Ical. Menurutnya, para DPD bisa mendukung Ical lantaran mereka merasa terakomodasi.
"Pak Ical ke DPD itu hubungannya seperti 'ku tahu yang kau mau'," ujar Lalu Mara.
Kemauan DPD yang dimaksud itu adalah mempertahankan Golkar tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Di sisi berseberangan, kubu Presidium khawatir jika Golkar tetap berada di KMP maka pemerintahan bisa terguncang. Namun Lalu Mara lagi-lagi mementahkan anggapan ini dengan santai.
"Imajinasi mereka (kubu presidium) berlebihan, yaitu seolah-olah jika Golkar tetap berada di KMP maka pemerintahan akan jatuh," kata Lalu Mara.
(dnu/rmd)