4 Cerita Tersisa soal Tamatnya Aksi Kriminal Edi Palembang Si Raja Tega

4 Cerita Tersisa soal Tamatnya Aksi Kriminal Edi Palembang Si Raja Tega

- detikNews
Selasa, 02 Des 2014 11:53 WIB
4 Cerita Tersisa soal Tamatnya Aksi Kriminal Edi Palembang Si Raja Tega
Jakarta - Ada awal, ada akhir. Begitulah proses alami kehidupan. Termasuk hidup manusia. Setelah beberapa tahun malang melintang di dunia kriminal Jawa dan Sumatera, Edi Palembang (38) takluk. Ia tewas setelah digerebek polisi.

Nama aslinya Arkadinata. Edi Palembang, Riki, atau Dina, hanya nama alias. Embel-embel Palembang bukan berarti ia berasal dari Palembang (Sumatera Selatan). Tak diketahui bagaimana ia beroleh kata 'Palembang' tersebut. Padahal ia lahir dan besar di Solok, Sumatera Barat.

Setelah lepas dari sergapan di berbagai tempat, pada Senin (1/12) kemarin, Edi Palembang takluk oleh 25 personel Polda Riau dan Polda Metro Jaya. Ia tewas dengan 4 luka tembak saat digerebek di Kembangan Jakarta Barat sekitar pukul 04.00 WIB. Ini cerita-cerita tersisa dari perampok berjuluk si raja tega tersebut.

1. Peluru Bertuah

Edi beraksi sadis di Pekanbaru bulan lalu. Saat disergap, ia lolos setelah menembak anggota Polsek Senapelan Aipda Anumerta Harianto Bahari. Perampok yang malang melintang di Jawa dan Sumatera itu tewas dengan peluru milik Aipda Harianto. Bagaimana bisa?

"Peluru itu sengaja dititipkan oleh kapolseknya sehingga bertuah dan berhasil menewaskan tersangka," ujar Kasubdit Jatanras Polda Riau, AKBP Hendri Posma Lubis.

2. Dimakamkan di Kampung Halaman

Setelah menggerebek, polisi langsung memberitahu keluarga Edi. Keluarga pun segera datang ke RS Polri Jakarta Timur, tempat jenazah disemayamkan. Rencananya, hari ini jenazah diterbangkan ke Solok dengan menggunakan pesawat kargo.

"Dimakamkan di kampung halamannya," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan.

3. Ilmu Hitam?

Sering terdengar bahwa pelaku kriminal yang sulit ditangkap, kemungkinan memiliki ilmu hitam. Edi pun 'dituding' seperti itu. Apalagi ketika ia berhasil lolos dari tahanan polisi beberapa waktu lalu. Benarkah ia memiliki ilmu hitam?

Informasi dari kepolisian, Edi lolos dari tahanan dengan mengiming-imingi petugas emas hasil kejahatan. Sang petugas pun diproses. Sedangkan Edi melenggang, lalu beraksi lagi di berbagai tempat. Jadi, ilmu hitam atau licik?

4. Kolaborasi

Dalam aksinya, Edi berkolaborasi denganΒ  adiknya dan beberapa orang lainnya. Saat ini, adik Edi jadi DPO. Pria yang tak disebutkan namanya itu beraksi bersama si kakak di Sumbar dan Jambi. Setelah itu mereka beraksi di Pekanbaru dan menghilang.

"Tentu kita akan menghormati dia jika menyerahkan diri, cukup Edi saja (yang ditembak mati)," ancam Kasubdit Jatanras Polda Riau, AKBP Hendri Posma Lubis.
Halaman 2 dari 5
(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads