Nama aslinya Arkadinata. Edi Palembang, Riki, atau Dina, hanya nama alias. Embel-embel Palembang bukan berarti ia berasal dari Palembang (Sumatera Selatan). Tak diketahui bagaimana ia beroleh kata 'Palembang' tersebut. Padahal ia lahir dan besar di Solok, Sumatera Barat.
Setelah lepas dari sergapan di berbagai tempat, pada Senin (1/12) kemarin, Edi Palembang takluk oleh 25 personel Polda Riau dan Polda Metro Jaya. Ia tewas dengan 4 luka tembak saat digerebek di Kembangan Jakarta Barat sekitar pukul 04.00 WIB. Ini cerita-cerita tersisa dari perampok berjuluk si raja tega tersebut.
1. Peluru Bertuah
|
"Peluru itu sengaja dititipkan oleh kapolseknya sehingga bertuah dan berhasil menewaskan tersangka," ujar Kasubdit Jatanras Polda Riau, AKBP Hendri Posma Lubis.
2. Dimakamkan di Kampung Halaman
|
"Dimakamkan di kampung halamannya," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan.
3. Ilmu Hitam?
|
Informasi dari kepolisian, Edi lolos dari tahanan dengan mengiming-imingi petugas emas hasil kejahatan. Sang petugas pun diproses. Sedangkan Edi melenggang, lalu beraksi lagi di berbagai tempat. Jadi, ilmu hitam atau licik?
4. Kolaborasi
|
"Tentu kita akan menghormati dia jika menyerahkan diri, cukup Edi saja (yang ditembak mati)," ancam Kasubdit Jatanras Polda Riau, AKBP Hendri Posma Lubis.
Halaman 2 dari 5