Beredar rekaman suara Nurdin Halid tengah memimpin rapat mempersiapkan skenario memenangkan Ketum Golkar Aburizal Bakrie di Munas Bali. Ketua SC Munas Golkar itu pun angkat bicara.
"Mana rekamannya?" tanya Nurdin dengan nada agak kaget, saat ditanya wartawan di arena Munas Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
"Ya kita biasa rapat dengan DPD I, ya itu pertemuan biasa," sambung Nurdin mencoba mengklarifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak, saya mengarahkan ke semua calon," kilah Nurdin.
Saat ditanya lebih jauh soal arahan rapat tanggal 29 November dengan 23 Ketua DPD I Golkar itu, Nurdin mengelak. "Saya lupa," jawabnya pendek.
Dalam kesempatan ini Nurdin juga membantah membuat aturan main yang memuluskan Ical menang secara aklamasi. Seperti pasal 22 ayat (4) tata tertib yang berisi setiap pemilik suara hanya boleh membuat satu surat mendukung dan memilih ke satu calon ketum dan harus memberikannya secara terbuka besok.
"Pasal 22 itu sudah disiapkan sejak lama, sejak saya jadi SC," elaknya lagi.
Rekaman rapat tersebut beredar di sejumlah peserta Munas dengan suara Nurdin Halid yang menceritakan pengalaman Munas PSSI di Bali. Pengalaman itu menjadi dasar menyusun skenario yang dilakukan pada Sabtu, 29 November 2014 malam atau sehari jelang Munas IX.
"Pertama kita harus kuasai pembuatan tata tertib Munas. Ini licik, ini licik memang. Tapi kita harus punya jagoan-jagoan sidang atau 'floor leader' dan jagoan itu adalah Bapak-bapak sekalian. Pilih dua orang tiap provinsi untuk jadi jagoan sidang, masalah nanti jadi tiga atau empat itu tidak masalah. Nanti para jagoan ini berargumentasi dan berdebat secara keras, berkelahi pun boleh," ujar Nurdin dalam rekaman tersebut.
Dua orang 'jagoan' tersebut akan diminta 'membuat onar' untuk memancing jagoan Munas lain berpendapat. Setelah itu akan mengerucut pasal tata tertib yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Di sini ada Wakil Ketua Bidang Organisasi ini Pak Freddy (Freddy Latumahina). Dia akan jelaskan mengenai tata tertib. Tapi sebelumnya hati kita sudah satu kan?" kata Nurdin lagi.
Kemudian Freddy pun menjelaskan mengenai tata tertib Munas sebelumnya yang hanya 'copy-paste' dari AD/ART. Dia pun usul supaya Pasal 22 diubah supaya memudahkan pemenangan Ical.
"Baik Saudara sekalian para floor leader, Munas ini sukses apabila Pak ARB (Ketum Aburizal Bakrie) terpilih. Munas ini sukses bergantung Saudara-saudara bahwa tak ada pilihan lain. Ini Tatib yang mungkin baru pertama kita lihat," kata Freddy.
(van/nrl)