"Di situ memang judulnya adalah pendidikan dasar tetapi bukan titik beratnya terhadap (teknik) militer, bukan. Salah orang yang memahami itu. Pendidikan dasarnya. Saya sudah koordinasi dengan Pak Kapolri, kita berpikir strategis ke depan," ungkap Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Senin (1/12/2014).
Disebut Moeldoko, pendidikan dasar kemiliteran dalam hal ini adalah terkait dengan membangun karakter yang kuat, membangun disiplin, tanggung jawab, dan semangat juang yang kuat. Ia pun mengatakan, untuk menguatkan emosi antara TNI dan Polri, maka dimulai dengan pendidikan dasar ini. Dengan demikian, perselisihan personel TNI dan Polri yang terkadang terjadi dapat dihilangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Moeldoko, sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan pendidikan gabungan bagi Taruna TNI dan Polri memang terfokus pada pendidikan karakter bangsa. Khususnya pasca terjadinya bentrokan TNI dengan Polri di Batam, Kepri.
"Bukan penggabungan pendidikan TNI Polri, tapi pendidikan karakter bangsa bagi pendidikan kedinasan. Sedang dirumuskan apakah 6 minggu atau 8 minggu, ini sedang dirumuskan. Besok tahun 2015 dimulai (penggabungan pendidikan," ucap Sutarman di Dit Polair Baharkam Polri, Jl RE Martadinata I/1, Tanjung Priok, Jakut, Senin (1/12).
(ear/vid)