Saat jejak Edi Palembang terendus, polisi segera mengatur taktik. Sebanyak 25 personel Polda Riau dan Polda Metro Jaya turun tangan. Begini suasana mencekam penggerebekan persembunyian Edi cs di Kembangan, Jakarta Barat tersebut.
Awalnya, polisi tak mengetahui rumah persembunyian Edi. Sebab di kawasan kumuh tersebut, ada banyak rumah. Polisi sempat bertanya ke warga sekitar.
"Warga hanya menyebut rumah pojok di kawasan tersebut sering ditempati orang asing," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan yang turut serta dalam penggrebekan itu, Senin (1/12/2014) kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu pemilik rumah, satu lagi teman yang mengantarkan Edi dari Lampung ke kawasan itu. Dua orang itu langsung menyerah saat polisi menggerebek," kata Kompol Hari, panggilan Hariwiyawan.
Dalam keadaan terkepung, Edi tak menyerah. Ia berusaha berusaha kabur ke kamar mandi dan mengambil pistolnya. Terjadi baku tembak antara Edi dan polisi.
"Dia melakukan perlawanan dengan senjata. Akhirnya Edi bisa kita tembak. Ada sekitar 4 peluru bersarang di tubuhnya," kata Kompol Hari.
Penggerebekan dilakukan menjelang Subuh, tepatnya pada pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, polisi membuntuti Edi dari Sumatera. Saat situasi memungkinkan, mereka menggerebek. Aksi kriminal perampok yang dikenal raja tega itu pun berakhir sampai di sini.Β
(cha/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini