Nama Edi Palembang tidak asing di dunia kriminal. Ia beraksi di sejumlah provinsi. 'Karier'-nya terhenti setelah ditembak mati polisi di Jakarta hari ini.
Penembakan mati Edi disampaikan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (1/12/2014). Edi disergap di Kembangan, Jakarta Barat, pada pukul 04.00 WIB. Turut disita sepucuk revolver, 6 butir peluru, 5 ponsel, dan 2 dompet.
Berdasarkan data Polda Riau, Edi bernama asli Arkardinata alias Riki alias Dina. Usianya 38 tahun. Terakhir ia dipenjara di LP Jambi dan berhasil kabur. Ia juga pernah ditahan polisi, dan lagi-lagi berhasil kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tertutup kemungkinan, Edi terlibat dalam perampokan Bank CIMB di Medan Sumatera utara untuk membiayai aksi terorisme di Poso. Selain Edi, pelaku lainnya sudah ditangkap dan kini berada di bui.
Edi diidentifikasi sebagai bagian dari sindikat perampokan lintas provinsi, terutama Jawa dan Sumatera. Saat persembunyiannya di Senapelan, Pekanbaru, Riau, digerebek, Minggu (9/11/2014) lalu, ia berhasil lolos dan menembak mati anggota Polsek Senapelan Bripka Harianto Bahari. Sedangkan 2 temannya ditangkap polisi.
Licin bak belut, akhirnya jejak Edi terendus di Jakarta Barat. Polda Riau dan Jatanras Polda Metro Jaya menyergap hari ini. "Melihat pengalaman sebelumnya di mana tersangka selalu melakukan penembakan terlebih dahulu, maka dengan sangat terpaksa dilakukan penembakan dan akhirnya tersangka tewas," kata AKBP Guntur kepada detikcom.
Dua teman Edi diamankan. Dari hasil identifikasi, keduanya berinisial BS yang berasal dari Padang dan FW (Lampung). "Mereka ini komplotan perampok bersenjata lintas provinsi," ungkap AKBP Guntur.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini