Kicauan Ical Minggu (30/11/2014) pagi sudah mengisyaratkan hal ini. Ical menegaskan dirinya diminta kembali memimpin Golkar.
"Saya tidak pernah ajukan diri/kampanye jadi Ketum lagi. Tapi semua DPD I dan lebih dari 3/4 DPD II, juga 7 dari 10 ormas/sayap minta saya kembali pimpin Golkar," demikian tweet @aburizalbakrie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan bergabung dalam barisan Ical bersama para pendukungnya di DPD Golkar Provinsi dan Kota/ Kabupaten," kata MS Hidayat di lokasi Munas, Hotel Westin, Bali, Minggu (30/11/2014).
Menurut Hidayat, tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan ARB (Ical) masih berpengaruh kuat di basis pendukung tingkat provinsi dan kota/ kabupaten sebagai pemilik suara terbesar.
"Jadi fakta politik itulah yang saya memutuskan untuk bergabung dengan Ical. Namun saya tetap kritis, objektif dan proporsional kepada Ical dengan tujuan tadi demi kesolidan dan kebesaran Partai Golkar," ujar Hidayat.
Pernyataan Marzuki Darusman semakin memperjelas seperti apa bakalan terjadi di Munas Golkar. Sepertinya pemilihan Ketum Golkar pada 2 Desember nanti hanya akan jadi selebrasi kemenangan Ical.
"Kita perlu pertimbangkan bahwa ada suara serentak bahwa Golkar ini menemukan persatuan," kata Marzuki.
Lalu benarkah Ical akan menang aklamasi? Apakah hasil Munas Golkar Bali akan diterima pemerintah?
(van/try)