Munas Bali Bakal 'Disulap' Jadi Momen Islah Golkar?

Munas Bali Bakal 'Disulap' Jadi Momen Islah Golkar?

- detikNews
Sabtu, 29 Nov 2014 13:37 WIB
Jakarta - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie merespons tawaran rekonsiliasi yang ditawarkan Ketua Wantim Akbar Tandjung. Namun di sisi lain Ical tetap mempersiapkan Munas di Bali pada 30 November besok. Akankah Munas Bali 'disulap' jadi ajang islah untuk mengagendakan pemilihan Ketua Umum Golkar yang demokratis?

Agenda Munas Golkar di Bali pada tanggal 30 November - 3 Desember 2014 antara lain membahas rekomendasi politik, membahas kebijakan organisasi, laporan ketua umum, dan pemilihan ketua umum yang baru.

"Kita belum tahu apakah aklamasi atau tidak, ya kita lihat nanti hasilnya. Yang jelas yang kita lakukan tanggal 30 merupakan akomodasi kepentingan dari berbagai pihak," kata jubir Partai Golkar Nurul Arifin, kepada detikcom, Minggu (29/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian melihat situasi politik terkini, bukan tak mungkin agenda Munas Golkar bisa berubah total. Apalagi Ketua Wantim Golkar terus melakukan penjajakan upaya Islah antara kubu Ketum Aburizal Bakrie dan kubu Presidium Penyelamat Partai Golkar yang digawangi oleh Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan lainnya.

Ketua Umum Aburizal Bakrie juga mengisyaratkan sepakat Munas ditunda. Namun masih ada perbedaan pandangan tentang kepastian Munas pasca islah itu digelar, meski demikian penjajakan islah terus digulirkan.

Siang ini Ical kan menggelar pertemuan dengan senior Golkar yang juga mengupayakan internal partai beringin islah, BJ Habibie. Lalu mungkinkah Munas Golkar Bali bakal jadi ajang islah?

"Ya mungkin-mungkin saja. Tapi kita tunggu hasil Munas ini apa," kata Nurul.

Sementara itu terkait Munas Golkar di Bali, Akbar Tandjung sudah memberikan gambaran tentang kemungkinan menjadi ajang islah. Namun belum jelas apakah ketua umum tetap akan dipilih di Munas Bali ataukah di Munas berikutnya yang digelar Agung Laksono cs.

β€Ž"Kalau sudah ada kesepakatan antar kami, maka tentu nanti DPP di bawah saudara Aburizal harus jelaskan kepada peserta Munas tanggal 30 terhadap kesepakatan itu, dan kemudian diharapkan peserta Munas akan setujui kesepakatan itu," papar mantan ketum Golkar itu.

(van/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads