Pak Ahok, Kendaraan Darat Air Ini Siap Bantu Warga Jakarta Saat Banjir

Pak Ahok, Kendaraan Darat Air Ini Siap Bantu Warga Jakarta Saat Banjir

- detikNews
Sabtu, 29 Nov 2014 00:10 WIB
Jakarta -

Kendaraan Darat Air Anti Banjir milik Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD sempat mengagetkan pengguna jalan saat melintas di Tol Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat kemarin. Kendaraan yang menyerupai perahu namun memiliki roda ini dibuat Dislitbangad untuk membantu masyarakat, terutama warga Jakarta, saat musim banjir tiba.

"Harapan kami ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu solusi mengatasi banjir, terutama di Jakarta," ujar Kepala Tim pembuatan Kendaraan Darat-Air, Letkol Widi Santoso di kantornya, Jl Matraman Raya No 143, Jaktim, Jumat (28/11/2014).

Kendaraan ini merupakan modifikasi dari Truk Diesel Mitshubishi berukuran 2x4 meter yang diubah menjadi 4x4 meter. Kendaraan ini memiliki 4 roda dengan kapal masih menyerupai truk namun badan truk dibuka menyerupai perahu untuk dinaiki oleh crew dan penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Body kendaraan ini dipasangi pelampung di bagian kanan, kiri, depan, dan belakangnya untuk dikembangkan saat akan terjun ke air. Knalpot kendaraan diletakkan di atas tepat di belakang kendaraan agar tidak terkena air. Mesin pun tetap berada di depan dan terlindung saat terjun ke air. Kendaraan ini memiliki 2 baling-baling atau propoler yang berfungsi saat berada di air, letaknya ada di bagian belakang.

"Saat di darat ada penutup bodynya biar rapi. Kalau di air dibuka, dan dikembangkan pelampungnya. Pelampung dikembangkan pertama dengan peniup yang pakai listrik, lalu sisanya pakai peniup manual," kata pria berumur 53 tahun tersebut.

Selain dilengkapi oleh lampu sirene, Kendaraan Darat-Air ini juga memiliki alat navigasi berupa GPS, lampu navigasi, lampu jangkar, dan kompas. Bahan bakarnya menggunakan solar.

"Posisi mesin tetap di depan. Nggak akan kemasukan air karena sudah kita tutup dengan body air tadi. Kita pasang sirine di bagian atas. Knalpot di taruh di belakang kepala kendaraan agar tidak kena air. Baling-baling di bawah dekat roda. Kalau di darat, Solar 1 liter untuk 12 km, kalau di air lebih boros, 1 liter untuk 5 km. Lebih berat karena di dalam air," papar Widi.

Bahan untuk body kendaraan tersebut menggunakan fiber. Dislitbangad bekerja sama dengan PT Graha, PT Fista Bahari (body), PT Tesco (Propeler) dalam pengembangan Kendaraan Darat-Air ini. Jika berada di darat, kecepatan kendaraan yang diproduksi mulai tahun 2013 itu bisa mencapai 100 km/jam.

"Di air, kecepatan kalau ngikuti arus bisa sampai 12 knot, kalau ngelawan arus 8 knot karena kan lebih berat. Kalau nanti disiagakan kita lihat medan juga, kalau sempit seperti gang-gang nggak bisa juga masuk," jelas Widi.

Kendaraan Darat-Air ini jika berada di darat memiliki panjang 6,8 meter, sementara saat berada di air mencapai 7,6 meter karena ada tambahan dari pelampung yang dikembangkan. Sementara untuk lebar jika berada di darat sekitar 2,6 meter dan jika di air 3,3 meter. Untuk ketinggian keseluruhan 1,4 meter di dua medan.

"Kalau nanti Jalan Sudirman dan Bundaran HI nggak bisa dilintasi karena banjir kendaraan ini siap turun. Sampai Monas juga bisa. Bisa untuk bantu angkut pegawai-pegawai yang kerja di sana," tutup Widi.

(ear/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads