Mencari Jejak Para Jenderal PBB Gadungan di Jakarta

Mencari Jejak Para Jenderal PBB Gadungan di Jakarta

- detikNews
Jumat, 28 Nov 2014 14:09 WIB
Jakarta - Polresta Medan menyebut tiga jenderal PBB gadungan yang jadi tersangka beralamat di Jakarta. Mereka tak melaksanakan wajib lapor Senin dan Kamis sebagaimana yang ditetapkan. Di mana posisi ketiganya kini?

detikcom berusaha mencari kontak dan alamat para jenderal yang masing-masing bernama: Adityo Bambang Mataram (jenderal bintang 5), Syarifuddin P Simbolon (bintang 3) dan Jemmy Mokodompit (bintang 3). Namun tak ada yang jelas. Akun Facebook dan alamat email serta situs blog milik mereka tak mencantumkan alamat dan kontak jelas.

Satu-satunya petunjuk berasal dari sebuah artikel di situs online tentang organisasi United Nations of the Peace Keeping Forces Council of the South East Asia (UNPKFCSEA)'. Di sana, ada nomor kontak humas dari BIP 45, sebuah organisasi yang tercantum bersama logo UNPKFCSEA seperti surat klarifikasi yang dikirim ke redaksi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Humas tersebut bernama Lahane Aziz. Dia mengaku sebagai orang yang tahu tentang UNPKFCSEA dan pemilik situs online tersebut. Kemudian, saat ditanya tentang sosok Adityo Bambang Mataram dll, dia mengaku tak tahu. Namun dia memberi petunjuk tentang sebuah kantor UNPKFCSEA yang disebut berada di kawasan Jl Lubang Buaya, Jakarta Timur, di samping toko bangunan.

"Cek saja ke sana, di situ kantornya. Nanti di sana ada yang bisa menjelaskan di mana Adityo lalu kontak mereka," kata Lahane saat dihubungi detikcom, Kamis (27/11/2014) malam.

Sayangnya, saat didatangi di alamat yang dimaksud Lahane, tak ada kantor BIP 45, UNPKFCSEA, atau yayasan tertentu. Di tempat yang dimaksud, hanya ada pusat bimbingan belajar. Menurut orang-orang sekitar, tak pernah ada kantor UNPKFCSEA di kawasan itu.

"Dari dulu, bangunan di samping toko bangunan itu ya cuma ada bimbel itu aja. Nggak ada apa-apa," ujar salah seorang warga sekitar. Pernyataan warga itu diamini juga oleh tukang ojek lain di sekitar ruko.

Baik warga maupun tukang ojek tak pernah melihat aktivitas para anggota berbaret PBB atau lainnya. Di sekitar itu, memang ada puskesmas dan Koramil, namun tak ada kaitan dengan organisasi apa pun.

Karena tidak menemukan alamat apa pun, detikcom kembali mengontak Lahane. Dia yakin dengan keterangan awalnya, namun saat ditegaskan alamat itu tidak ada, dia menyebut kemungkinan kantornya sudah pindah.

"Katanya sih dulu itu kantor sementara, mungkin sudah pindah sekarang," ujar Lahane yang tak bisa menyebutkan juga alamat kepindahannya.

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads