Seorang ibu mengemis di trotoar depan jalan masuk markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Dia menggendong seorang anak perempuan malang yang menderita penyakit hidrosefalus.
Ibu itu bernama Fitriani (25) sedangkan anak yang digendongnya adalah Oktavia Agustin (5). Mereka mengemis di depan jalan masuk markas Kopassus, tepatnya di trotoar samping Hutan Kota, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2014).
Kondisi Oktavia, anak yang lahir pada 5 Oktober 2009 bertepatan dengan HUT TNI itu sungguh memprihatinkan. Ia mengalami hidrosefalus (hydrocephalus). Hydro berarti air dan cephalus artinya kepala. Penyakit itu adalah keadaan di mana terdapat banyak cairan di otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya terpaksa ini (mengemis-red) buat biaya nyambung hidup, beli susu anak, buat makan," kata Fitriani saat ditanya detikcom. Ia mengaku punya 3 anak, Oktavia adalah anak perempuan sulungnya yang menderita Hidrosefalus.
Fitriani mengaku terpaksa mengemis juga untuk biaya terapi pengobatan tradisional bagi Oktavia. Ia tidak punya biaya untuk membawa anaknya itu ke rumah sakit. Suaminya Eko Tedi Agustino (26) hanyalah seorang kuli angkut di Pasar Bantar Gebang.
"Saya juga kadang suka jadi kuli cuci apa setrika. Apa ajalah saya kerjain yang penting bisa nambah-nambahin uang buat anak-anak saya," kata Fitriani sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya.
Fitriani mengaku tinggal mengontrak persis di belakang Kelurahan Cimuning, Bantar Gebang, Bekasi, Jakarta Timur. "Saya lupa RT RW-nya. Lagian sering pindah-pindah karena diusir gara-gara nggak ada uang bayar kontrakan," imbuhnya lirih.
Hingga siang ini pukul 12.57 WIB, Fitriani dan Oktavia masih mengemis di tempat yang sama. Beberapa pengendara tampak berhenti di depan mereka sekadar memberikan uang atau makanan.
(bar/ndr)