Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan Ekspedisi Lengguru 2014 untuk mengungkap keragaman hayati di wilayah Papua Barat. Dalam perjalanan menuju Kabupaten Kaimana, Papua Barat, mereka menduga temukan sekitar 50 spesies baru.
"Kita memperkirakan saat ini maksimal 50 dari berbagai takson di luar yang botani dan maritim," ujar peneliti LIPI Gono Semdiyadi dalam konferensi pers 'Hasil Penelitian Ekspedisi Lengguru 2014 (Menyingkap Keanekaragaman Hayati Papua Barat)' di Gedung LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2014).
Tim LIPI bekerjasama dengan I'Institut de Rechere pout le Developpement (IRD) dan 3 universitas lokal, yakni Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Papua dan Universitas Musamas mengambil tema ekspedisi tahun ini 'Lengguru 2014 Expedition: How Geodynamic promotes Biodiversity in Papuan Karst'. Perjalanan dilakukan pada 17 Oktober-20 November 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Relatif antara kelompok jenis-jenis hewannya dan ketersediaan para ahli spesies. Kalau para ahli cukup banyak mungkin 6 bulan-1 tahun keluar, kalau ahlinya dikit mungkin lebih dari 1 tahun," kata pria yang juga menjadi Ketua Ekspedisi dari LIPI.
"Proses cukup panjang. Kita harapkan dalam 1 tahun ini 50-60 persen bisa didapat jawabannya," sambungnya.
Dari perjalanan, tim ekspedisi menemukan jenis spesies baru didominasi sektor botani, terutama anggrek dan tanaman hias. Dari 600 nomor spesimen yang ditemukan, 400 koleksi diantaranya adalah jenis tanaman anggrek. Tim berencana mengirim spesimen tersebut ke Kebun Bilohi Wamena dan Kebun Raya Bogor untuk dikembangbiakkan.
Gono menyebut, ekspedisi ini merupakan langkah awal untuk mengumpulkan data-data mengenai keanekaragaman hayati di Pulau Kepala Burung Cenderawasih tersebut. Tim menargetkan paling lambat dapat mengungkap spesies pada November 2015.
"Penelitian ini tidak untuk sekali, tapi dari hasil peneltian ini kita bisa memilah kelompok (takson) mana yang jadi prioritas yang harus diteliti lagi lebih fokus. Kami tentu akan kembali lagi, mungkin tahun depan atau 2016 tergantung dana yang berhasil dikumpulkan," pungkasnya.
(aws/rmd)