Demo Berdarah di Makassar, Ortu Korban Tewas Shock dan Tuntut Keadilan

Demo Berdarah di Makassar, Ortu Korban Tewas Shock dan Tuntut Keadilan

- detikNews
Jumat, 28 Nov 2014 13:09 WIB
(Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom)
Makassar - Abdul Wahab (62), ayah Muhammad Arif alias Ari Pepe (17), korban tewas dalam bentrokan mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Kamis (27/11), menuntut keadilan atas kematian putra bungsunya.

"Kami orang kecil, tidak tahu ke mana mencari keadilan. Saya tidak kuasa melihat jenazah putra saya yang berlumuran darah. Saya dapat informasi dari teman-temannya katanya Ari ditabrak mobil polisi, jadi saya mohon polisi harus tanggung jawab," ujar Wahab saat ditemui detikcom di rumah duka, di jalan Pampang I, RT C RW V Kel. Pampang, Kec. Panakukang, Makassar, jumat (28/11).

Wahab yang berprofesi sebagai buruh di pabrik baja ini menuturkan bahwa, Ari sejak kecil memang mengalami keterbelakangan mental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wahab, Ari hanya sempat duduk di bangku kelas I SD. Meski demikian, putra bungsu dari 8 bersaudara ini dikenal menurut pada orangtua dan kakak-kakaknya.

"Nurhayati, ibundanya meninggal sekitar 2 tahun lalu. Sejak itu dia mulai mandiri, seringkali jadi buruh bangunan. Uang jerih payah-nya selalu minta disimpankan. Saya sangat shock waktu diberitahu kalau Ari meninggal, kakak-kakaknya juga begitu," pungkas Wahab.

Rencananya, jenazah Ari Pepe akan dimakamkan ba'da Jumatan di pemakaman umum Pampang. Walikota Makassar Danny Pomanto yang datang melayat menyatakan Pemkot menanggung semua biaya pemakaman hingga malam takziah yang akan digelar orangtua Ari Pepe.

Jenazah Ari Pepe sendiri sudah diautopsi di rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo tadi malam. Sebelum diautopsi, korban sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina dengan mobil ambulans, lalu diantarkan ke rumahnya. Sementara ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait hasil
autopsi pada korban.

(mna/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads