"Kami orang kecil, tidak tahu ke mana mencari keadilan. Saya tidak kuasa melihat jenazah putra saya yang berlumuran darah. Saya dapat informasi dari teman-temannya katanya Ari ditabrak mobil polisi, jadi saya mohon polisi harus tanggung jawab," ujar Wahab saat ditemui detikcom di rumah duka, di jalan Pampang I, RT C RW V Kel. Pampang, Kec. Panakukang, Makassar, jumat (28/11).
Wahab yang berprofesi sebagai buruh di pabrik baja ini menuturkan bahwa, Ari sejak kecil memang mengalami keterbelakangan mental.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nurhayati, ibundanya meninggal sekitar 2 tahun lalu. Sejak itu dia mulai mandiri, seringkali jadi buruh bangunan. Uang jerih payah-nya selalu minta disimpankan. Saya sangat shock waktu diberitahu kalau Ari meninggal, kakak-kakaknya juga begitu," pungkas Wahab.
Rencananya, jenazah Ari Pepe akan dimakamkan ba'da Jumatan di pemakaman umum Pampang. Walikota Makassar Danny Pomanto yang datang melayat menyatakan Pemkot menanggung semua biaya pemakaman hingga malam takziah yang akan digelar orangtua Ari Pepe.
Jenazah Ari Pepe sendiri sudah diautopsi di rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo tadi malam. Sebelum diautopsi, korban sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina dengan mobil ambulans, lalu diantarkan ke rumahnya. Sementara ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait hasil
autopsi pada korban.
(mna/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini