Ninih (18) kini mulai banyak dikenal. Cerita gadis asal Indramayu penjual getuk ini ramai diperbincangkan orang di dunia maya.
Pemilik nama asli Turinih kelahiran 26 Mei ini tak pernah menyangka dirinya diketahui banyak orang.
"Tiap orang lewat beli, mba yang masuk berita ya? selamat ya mba. Orang saya ga pernah ngeliat beritanya," tutur Ninih saat ditemui di jembatan penyeberangan Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (28/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ninih yang tidak meneruskan pendidikan usai tamat SD ini punya keinginan menjadi TKW di Taiwan. Alasannya sederhana, banyak teman Ninih di Indramayu yang memilih ke Taiwan tentunya dengan penghasilan yang lebih mencukupi.
"Pengennya ikut ke Taiwan juga kerja di pabrik," sambung dia.
Tapi keinginannya belum bisa terealisasi. Ninih memang belum pernah mencoba mencari tahu cara mendapatkan pekerjaan di Taiwan. Karena keterbatasan ekonomi keluarga, Ninih tidak mengambil kurus untuk memiliki keahlian menjadi TKW.
"Nggak punya uangnya," ujar Ninih yang tinggal di Pejompongan bersama kakak dan bibinya.
Di Jakarta, Ninih berjualan penganan khas Jawa seperti gethuk, cenil, tiwul juga lupis. Untung yang diperoleh memang tak banyak, kisaran Rp 50 ribu.
Dulu di kampungnya, Ninih juga membantu ibunya berjualan makanan jajanan. Hingga akhirnya dia memilih ikut kakaknya Lina berjualan gethuk setelah sebelumnya sempat menjadi pelayan warteg.
Saat berjualan, biasanya Ninih berpindah-pindah lokasi jembatan penyeberangan yang terhubung dengan halte TransJakarta. Biasanya dagangannya sudah ludes dibeli karyawan yang berkantor di Kuningan pada pukul 09.00-10.00 WIB.
Keinginan Ninih sederhana. Anak ketiga dari 5 bersaudara ini hanya ingin membantu perekonomian keluarganya. Ninih dan kakaknya memang rajin mengumpulkan keuntungan hasil jualan, selain untuk biaya hidup sehari-hari. "Duitnya nanti dikirim ke orang tua," katanya.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini