Aksi 3 'Jenderal PBB' yang Nekat Menyambangi Kodam Bukit Barisan

Aksi 3 'Jenderal PBB' yang Nekat Menyambangi Kodam Bukit Barisan

- detikNews
Jumat, 28 Nov 2014 06:41 WIB
Aksi 3 Jenderal PBB yang Nekat Menyambangi Kodam Bukit Barisan
Jakarta - Polisi menetapkan tiga orang yang mengaku-ngaku jenderal dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), sebagai tersangka penggunaan atribut pejabat negara. Aksi mereka bikin heboh lantaran sampai sempat bertamu ke Kodam I/Bukit Barisan.

Entah apa maksud sebenarnya, Aditya Bambang Mataram yang mengenakan seragam dengan tanda pangkat lima bintang atau jenderal besar dan dua orang rekannya Syarifuddin P Simbolon dan Jemmy Mokodompit memberanikan diri untuk melawat ke Kodam Bukit Barisan. Dua nama terakhir mengenakan seragam dengan pangkat bintang tiga.

Mereka datang, mengaku berasal dari United Nation The Peace Keeping Forces South East Asia (UN-TPKFCSEA) atau Pasukan Perdamaian PBB Wilayah Asia Tenggara. Petugas piket Kodam pun melakukan pengecekan terhadap identitas dan pangkat mereka. Dalam waktu cepat, dapat diketahui bahwa tiga orang yang mengenakan seragam dinas mirip milik TNI AU ini merupakan perwira gadungan. Pihak Kodam pada Selasa (18/11) sore lantas menyerahkan ketiganya ke polisi. Meski begitu, melalui surat elektronik mereka membantah disebut janderal gadungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja yang membuat ketiganya terpergok?

Pangkat Jenderal Besar Mencuri Perhatian

Kecurigaan paling dasar adalah pangkat jenderal bintang lima yang disandang Aditya. Padahal untuk diketahui, di Indonesia hanya ada tiga orang yang mendapatkan kehormatan menyandang gelar jenderal besar ini.

"Pangkat bintang 5 di Indonesia itu cuma 3 orang. Jenderal Sudirman, Nasution, dan Soeharto. Ini ada lagi yang punya bintang 5?" kata Kepala Staf Kodam (Kasdam) Bukit Barisan Brigjen Cucu Somantri, Kamis (27/11/2014).

Personel Kodam kemudian menghubungi Polisi Militer TNI AD (Pomad) untuk mengkroscek apakah ketiganya anggota TNI AD. Ternyata bukan. Dua orang dengan pangkat bintang tiga di pundak yang mendampingi Aditya juga dipastikan gadungan.

Seragam yang Mencurigakan

Selain soal pangkat, pakaian para jenderal tersebut juga mencurigakan. Pakaian mereka mirip seragam TNI AU. Tapi atributnya bukan milik TNI AU.

Dan setelah dilakukan pengecekan, mereka bukan berasal dari kesatuan manapun alias warga sipil. Pihak Kodam pun menyerahkan ketiganya ke polisi.

"Karena mereka warga sipil atau bukan TNI, maka kami serahkan ke polisi," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam) Bukit Barisan Brigjen Cucu Somantri.

Saat ini, 3 'jenderal PBB' itu dilepas dan dikenakan wajib lapor. Ketiganya dipersangkakan pasal memakai atribut pejabat negara, subsider Pasal 507 KUHP tentang penggunaan tanda kehormatan (satyalancana).

Tak Ada Staf PBB Berkeliaran dengan Seragam

Sementara itu, Direktur United Nations Information Center di Jakarta, Michele Zaccheo, mengungkapkan, tak ada personel militer PBB di Indonesia. Jadi, tidak akan pernah ada pria berseragam militer dan memakai atribut PBB di jalanan Indonesia.

"Staf PBB di Indonesia adalah para pakar sipil dan staf pendukung yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," tegas Michele, menjawab pertanyaan detikcom lewat surat elektronik, Kamis (27/11/2014).

"Memang ada petugas keamanan PBB untuk melindungi staf PBB dan properti kami, tapi mereka tak berseragam," tegasnya.

Dengan keterangan Michele di atas, tiga jenderal yang berseragam PBB itu dipastikan palsu. Bukan hanya tak terbukti sebagai perwira militer namun juga dipastikan gadungan terkait klaim mereka sebagai perwakilan PBB. Apalagi mereka mengaku sebagai jenderal bintang lima dan mencoba menghadap Pangdam Bukit Barisan.

"Organisasi (UNTPKFCSEA) ini adalah palsu. Tidak benar ini bagian dari PBB. Banyak sekali yang mengaku-ngaku nama dan logo PBB untuk hal-hal tidak benar, seperti penipuan dan sebagainya," tegas Michele sebelumnya.
Halaman 2 dari 4
(fjr/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads