Apa City Branding yang Tepat untuk Kota Depok?

Apa City Branding yang Tepat untuk Kota Depok?

- detikNews
Jumat, 28 Nov 2014 00:33 WIB
Jakarta - Sebuah kota atau wilayah biasanya memiliki penempatan diri yang teraplikasikan dalam slogan atau yang dikenal dengan city branding. Seperti Bandung yang terkenal dengan produk distronya, Palembang dengan mpek-mpek. Lalu bagaimana dengan Depok?

Hal tersebut menjadi topik sebuah diskusi warga Depok yang diselenggarakan oleh #KamisLiterasi @Nyonya Buku dengan tema "Depok itu kota...? di Kafe Daramina, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (27/11/2014) malam.

Sejarawan JJ Rizal yang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan Depok itu kota yang menarik yang memiliki banyak identitas. Dilihat dari sejarahnya Depok merupakan Kota Bandan dan Kota Penyangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menarik mentality Depok sebagai kota multikultur, multi etnik," ucap Rizal.

Namun saat ini, menurut Rizal identitas Depok belum dirayakan, artinya belum ada kesepahaman bersama tentang city branding. Untuk menemukan identitas Kota Depok Rizal mengatakan bisa dengan melihat nama Depok itu sendiri.

"Banyak tempat yang memiliki nama Depok dan itu identik dengan ruang untuk merenung, berpikir. Jadi nama Depok secara artinya bisa dikatakan merenung," jelas Rizal.

Hal-hal yang bisa menguatkan Depok menjadi kota perenungan atau kota tempat orang-orang berpikir adalah ditandai dengan dipindahkannya Universitas Indonesia dari Jakarta ke Depok.

"Universitas besar yang membawa nama Indonesia adanya di Depok, jadi sesuai dengan namanya kota perenungan untuk tempat orang berpikir," katanya.

Rizal juga menambahkan, UI juga menyiratkan identitas Kota Depok sebagai kota hijau. Hal ini dilihat dengan banyaknya lahan hutan di UI.

Selain itu, identitas yang lain bagi Depok menurut Rizal adalah kota biru. Depok memiliki banyak situ atau danau yakni sekitar 31 situ. Namun sayangnya, saat ini hanya tersisa 24 situ. Sisanya hilang mengalami penyusutan ruang dan pencemaran.

"Identitas ini nggak akan jadi identitas Depok kalau enggak dirayakan," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, konsultan City Branding M Rahmat Yananda mengatakan fungsi Depok adalah sebagai tempat tinggal, oleh karena itu Depok memiliki layanan fungsi seperti rumah sakit dan sekolah.

"Fungsi utama Depok sebagai Pemukiman, dengan fungsi ekonomi jasa dan perdagangan," ucap Rahmat.

Menurut Rahmat, apa identitas Depok yg mau ditonjolkan ke publik haruslah jelas. Ada 3 cara untuk mengetahui hal tersebut.

"Pertama warga atau orangnya, kedua produk yang mengasosiasikan Depok. ingat Depok ingat apa? Ketiga turisme," ucapnya.

"Sebelum sampai pada brand image harus ada brand identity dan brand positioning," tambahnya.

Jika semua itu sudah bisa dilakukan dan ada kesepakatan bersama soal identitas yang dilekatkan pada Kota Depok, maka Depok akan memiliki city branding yang akan diingat warga dan pelancongnya.

(slm/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads