Kehadiran Presiden Jokowi blusukan ke lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan bukan untuk mencabut izin kehutanan. Presiden hadir untuk mencari solusi penanggulangan kebakaran lahan dan pengelolaan lahan gambut.
"Tidak ada presiden ngomong akan mencabut izin kehutanan di Riau. Tujuannya hanya ingin melihat kondisi lapangan pascakebakaran lahan untuk dievaluasi kembali," kata Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman kepada wartawan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II di ruangan VIP Lancang Kuning, Pekanbaru, Kamis (27/11/2014).
Menurut Andi Rachman, begitu sapaan akrabnya Plt Gubernur Riau ini, bahwa kehadiran presiden blusukan ke Riau untuk mencari solusi bersama agar kasus kebakaran lahan tidak terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malah Presiden Jokowi, lanjut Andi, mendukung dan meminta pemerintah daerah mempertahankan perkebunan sagu milik masyarakat di Kabupaten Meranti.
"Pada prinsipnya presiden konsen pada perkebunan sagu milik rakyat untuk terus dipertahankan," kata Andi Rachman.
Perkebunan sagu milik rakyat, lanjutnya, merupakan usaha turun temurun yang sejak dulu kala sudah ada. Sehingga perkebunan sagu yang berada di kawasan gambut harus didukung demi kemajuan ekonomi masyarakat.
"Sagu itu sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat di Kabupaten Meranti. Makanya, peninjauan ini bagaimana mencari solusi agar lahan gambut yang cocok untuk sagu di wilayah itu bisa dipertahankan. Jangan sampai terjadi kekeringan yang bisa menimbulkan kebakaran lahan lagi," kata Andi.
Hasil kunjungan presiden ke Riau, lanjut Andi, akan ada pertemuan lanjutan yang melibatkan Pemprov Riau dengan pemerintah pusat terkait pengelolaan lahan gambut.
"Akan ada pertemuan lanjutan soal solusi mengatasi kebakaran lahan itu. Termasuk juga soal pengelolaan lahan gambut. Tidak benar sampai ada izin yang akan dicabut," tutup Andi.
(cha/try)