Politisi Partai Golongan Karya Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto menyebut, ada pihak eksternal yang terlibat dalam konflik di partai berlambang pohon beringin itu. Putri mendiang Presiden Soeharto itu menduga tujuan akhir dari 'merecoki' internal Golkar adalah untuk menghancurkan Koalisi Merah Putih. Akankah KMP tumbang?
Menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Juli lalu, Partai Golkar bersama PPP, PAN, Gerindra, PKS berada di Koalisi Merah Putih. PPP menjadi partai pertama yang terbelah, dan kini menyusul Partai Golkar.
"Kalau lihat intinya mau hancurkan KMP, di mana KMP tidak kuat, keropos, dan itu hal yang harus kami cegah," kata Titiek di gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titiek juga angkat bicara terkait adanya instruksi dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang melarang Munas Golkar dilakukan di Bali pada Minggu (30/11/2014) nanti.
"Itu kan suatu bentuk intervensi, mestinya tidak begitu. Kalau beliau (Menko) bijaksana ya diamankan ini kan hajatan kita sebagai Menko oke saya amankan. Tapi bukan dilarang," kata Titiek.
Konflik antara kubu Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie (Ical) dan Wakil Ketum Agung Laksono memang tak bisa lepas dari bayang-bayang perseteruan Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih. Isyarat itu disampaikan oleh Sekretaris Koalisi Merah Putih Fahri Hamzah.
"Kami bersama-sama berusaha menjaga agar partai solid dan utuh. Itu ada di akta kerjasama KMP," kata Fahri yang juga Wakil Ketua DPR ini di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Kamis (27/11/2014).
(erd/nrl)